Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Dampak Bioteknologi di Bidang Sosial Ekonomi Masyarakat
23 Februari 2024 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, bioteknologi diharapkan bisa menjadi solusi dari berbagai persoalan dunia di berbagai bidang kehidupan . Namun kenyataannya, bioteknologi tetap memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang sosial ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Bioteknologi (Teori dan Praktik) oleh Andi Badli Rompegading, salah satu dampak bioteknologi di bidang sosial ekonomi masyarakat adalah penggunaan hormon pertumbuhan sapi (BGH) bisa meningkatkan produksi susu sapi hingga 20 persen.
Hal ini tentunya dapat merugikan peternak kecil karena menimbulkan kesenjangan ekonomi . Para peternak kecil umumnya tidak mampu membeli BGH, sehingga sulit untuk menghasilkan produksi susu sapi secara cepat, yang mana membuatnya juga mendapatkan penghasilan lebih sedikit.
Dampak Bioteknologi di Bidang Sosial Ekonomi Masyarakat Lainnya
Berikut beberapa dampak bioteknologi di bidang sosial ekonomi masyarakat lainnya yang dihimpun dari buku Biologi Umum karya Muhammad Arsyad, Sri Wahyuni, dan Dhea Nur Fatira.
ADVERTISEMENT
Sekilas tentang Bioteknologi
Merujuk situs Tech Target, bioteknologi adalah penggunaan biologi dan teknologi untuk mengembangkan produk, metode, dan organisme baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan manusia dan masyarakat.
Penerapan awal bioteknologi mengarah pada pengembangan produk seperti roti dan vaksin. Namun, disiplin ini telah berkembang secara signifikan selama satu abad terakhir dengan cara memanipulasi struktur genetik dan proses biomolekuler organisme hidup.
Praktik bioteknologi modern diambil dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, antara lain sebagai berikut:
Penerapan bioteknologi modern paling sering dilakukan melalui rekayasa genetika, yang juga dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan. Rekayasa genetika bekerja dengan memodifikasi atau berinteraksi dengan struktur sel genetik.
ADVERTISEMENT
Setiap sel pada hewan atau tumbuhan mengandung gen yang menghasilkan protein. Protein itulah yang menentukan karakteristik suatu organisme.
Dengan memodifikasi atau berinteraksi dengan gen, para ilmuwan dapat memperkuat karakteristik suatu organisme atau menciptakan organisme yang benar-benar baru.
Organisme yang dimodifikasi dan baru ini mungkin bermanfaat bagi manusia, seperti tanaman dengan hasil lebih tinggi atau peningkatan ketahanan terhadap kekeringan.
Rekayasa genetika juga memungkinkan modifikasi genetik dan kloning hewan, dua perkembangan yang kontroversial.
(NDA)