Definisi Budaya Perusahaan, Tujuan, dan Perkembangannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
27 Maret 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sedang merancang budaya perusahaan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sedang merancang budaya perusahaan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dirumuskan para pemimpin puncak untuk dianut, dijalankan, dan dipertahankan anggota perusahaan. Dengan nilai-nilai tersebut, diharapkan seluruh anggota dapat menjadi lebih produktif, kreatif, dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Schein mengemukakan dalam buku Budaya Organisasi: Sebuah Konsep karya Nenny Ika Putri Simarmata, budaya perusahaan adalah pola asumsi dasar bersama yang dipelajari sekelompok orang ketika memecahkan masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal perusahaan.
Pola tersebut ternyata berhasil bekerja dengan cukup baik, sehingga diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar dalam memahami, berpikir, merasakan, dan memecahkan masalah-masalah di dalam perusahaan.

Tujuan Budaya Perusahaan

Ilustrasi gedung perusahaan. Foto: Pixabay
Menurut Investopedia, budaya perusahaan dianggap penting karena dapat mendukung tujuan suatu perusahaan. Melalui budaya perusahaan, operasional bisnis secara internal dapat berjalan dengan sinergis dan kolaboratif.
Adanya budaya perusahaan juga bisa membuat karyawan tertarik dan memiliki sense of belonging terhadap perusahaan. Hal ini tentunya akan mendorong retensi karyawan dan perolehan bakat baru dari mereka.
ADVERTISEMENT
Bagi perusahaan yang berfokus pada inovasi, tetap mempertahankan budaya perusahaan dapat menjadi penting untuk keunggulan kompetitif sehubungan dengan paten atau bentuk kekayaan intelektual lainnya.
Budaya perusahaan dapat berperan dalam memasarkan nilai-nilai perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat luas. Dengan itu, budaya perusahaan berfungsi sebagai faktor pendukung hubungan masyarakat atau publik.
Kasali berpendapat dalam buku Menuju Indonesia Emas Melalui Budaya Organisasi dan Budaya Kerja oleh Gathot Supriono, dengan membentuk budaya yang cocok, perusahaan akan dapat lebih mudah bersaing dan meraih tujuannya.

Perkembangan Budaya Perusahaan

Ilustrasi berhasil mengembangkan budaya perusahaan. Foto: Pixabay
Merangkum buku Karakteristik Budaya Organisasi karya Normawaty Normawaty, perusahaan di Amerika dan Eropa adalah yang pertama kali mempelopori konsep budaya perusahaan pada tahun 1970-an.
Salah satu tokohnya adalah Edgard H Schein seorang profesor manajemen di Sekolah Manajemen Sloan Institut Teknologi Massachusetts.
ADVERTISEMENT
Schein selanjutnya menjabat sebagai Konsultan BO di berbagai bisnis di Amerika dan Eropa serta Ketua Kelompok Studi Organisasi (1972-1981). Artikel ilmiah "Organizational Culture and Leadership" merupakan salah satu karyanya.
Menurut Daniel R. Denison, pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika banyak diskusi tentang budaya konflik dan bagaimana melestarikan budaya Indonesia sekaligus menumbuhkan cita-cita baru, budaya perusahaan di Indonesia menjadi terkenal.
Pada saat yang sama, para sarjana mulai menelitinya dan memasukkannya ke dalam berbagai kursus sekolah formal dan informal. Prof Dr Taliziduhu Ndraha, seorang spesialis ilmu pemerintahan, merupakan salah satu pakar yang cukup ulet dalam menciptakan budaya perusahaan.
Menggunakan sumber daya perusahaan (uang, material, mesin, prosedur, lingkungan, fasilitas, data, dan lain sebagainya) secara efisien dan efektif dapat mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Perusahaan atau organisasi bisa dianggap sebagai ruang atau wadah tempat orang berkumpul dan bekerja sama secara logis dan metodis. Jenis kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama yang berorientasi pada tujuan. Dengan meniru pola interaksi alami setiap orang atau kelompok, maka kerja sama bisa dilakukan.
Pola interaksi tersebut menganut aturan, konvensi, keyakinan, dan nilai-nilai yang berbeda yang ditetapkan oleh para pendiri perusahaan. Kebiasaan atau budaya perusahaan akan berkembang berdasarkan pola interaksi umum dari waktu ke waktu.
(NDA)