DJJ Kode Bandara Mana? Ini Profil, Fakta, dan Sejarahnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bandara. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bandara. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandara di seluruh dunia memiliki tiga huruf berbeda yang berfungsi sebagai kode penanda. Kode bandara tersebut diterbitkan tiga kali dalam setahun oleh Direktori Pengkodean Maskapai Penerbangan IATA. Lantas, DJJ kode bandara mana?
ADVERTISEMENT
Mengutip Data Bandar Udara yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan RI, DJJ merupakan kode Bandara Udara Internasional Sentani. Bandara kini telah berubah nama menjadi Bandar Udara Dortheys Hiyo Eluay.
Bandara kelas I ini terletak di kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jayapura, Sentani menjadi bandara terbesar di Pulau Papua dan penghubung utama untuk menuju wilayah pedalaman Papua.

Profil Bandara Udara Internasional Sentani

Bandara Udara Internasional Sentani. Foto: Angkasa Pura I
Bandara Udara Internasional Sentani, atau yang kini dikenal sebagai Bandara Internasional, merupakan pintu gerbang udara utama Papua yang melayani penerbangan menuju kota-kota besar di Indonesia.
Arsitektur pada Bandara Udara Internasional Sentani mengusung konsep lokal, di mana bentuknya menyerupai Rumah Adat Naruru dari Kampung Adat Necheibe Distrik Ravenirara.
ADVERTISEMENT
Luas terminal Bandara Udara Internasional Sentani diketahui mencapai sekitar 145 hektare dan kapasitas rata-rata penumpangnya adalah 1 juta per tahun. Bandara ini juga terdiri dari 2 lantai.

Fakta Bandara Udara Internasional Sentani

Bandara Udara Internasional Sentani. Foto: Angkasa Pura I
Dikutip dari laman papua.go.id, Bandara Sentani resmi berganti nama pada 2020 lalu. Pergantian nama bandara ini telah disahkan oleh DPR Papua melalui Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua tahun 2019 tentang Perubahan Nama Bandar Udara Sentani di Kabupaten Jayapura.
Berdasarkan Perdasus Provinsi Papua tersebut, maksud perubahan nama Bandara Sentani adalah sebagai wujud penghargaan dari masyarakat Papua, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terhadap jasa dan pengorbanan Dortheys Hiyo Eluay.
ADVERTISEMENT
Beliau dianggap sebagai Ondoafi Besar Masyarakat Adat Sentani yang memberi pengaruh utama munculnya keputusan negara dalam pemberian status Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Selain itu, Dortheys Hiyo Eluay, atau yang lebih dikenal dengan nama Theys Eluay, juga dianggap sebagai pemimpin adat oleh masyarakat adat Sentani.
Beliau juga telah dipandang dan diterima oleh Orang Asli Papua sebagai sosok pemimpin berjasa bagi kehidupan masyarakat Papua. Sebab, ia telah menjadi pengaruh utama dalam pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Untuk mengabadikan salah satu tokoh Papua tersebut, nama Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay ditetapkan sebagai nama bandara di Jayapura yang baru.

Sejarah Bandara Udara Internasional Sentani

Bandara Udara Internasional Sentani. Foto: Angkasa Pura I
Bandara Setani awalnya merupakan lapangan terbang militer yang dibuat oleh Jepang pada era Perang Dunia II. Kala itu, pembuatan bandara hanya butuh waktu yang singkat dan diperuntukkan pesawat-pesawat Zero, dengan berat tinggal landas hanya 2,7 ton.
ADVERTISEMENT
Ketika pecah pertempuran dengan pihak Sekutu, Bandara Setani diperkuat dengan 199 pesawat tempur Jepang. Dalam pertempuran tersebut, pihak Sekutu hanya kehilangan empat pesawat tempurnya saja.
Pembuatan landasan bandara oleh Jepang hanya dikeringkan dengan seadanya dan menyusahkan bagi pesawat-pesawat pengebom milik Sekutu bermuatan penuh untuk bisa lepas landas dari sana tanpa mengenai perbukitan Cycloops.
Setelah Amerika Serikat berhasil merebut bandara ini pada 22 April 1944, mereka membangun ulang landasan yang ada, sehingga bisa dijadikan bandara untuk pesawat-pesawat sekelas B-29 Superfortress.
(NDA)