Konten dari Pengguna

Earning After Tax: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
6 Desember 2023 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung earning after tax. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung earning after tax. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Earning after tax adalah istilah keuangan yang digunakan untuk menggambarkan keuntungan perusahaan setelah semua pajak dibayar. Indikator ini dipakai untuk mengetahui besarnya laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan.
ADVERTISEMENT
Merujuk buku KPI untuk Perusahaan Industri yang ditulis oleh Arini T. Soemohadiwidjojo, earning after tax (EAT) atau penghasilan setelah pajak merupakan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada periode tahun buku berjalan.
Penghasilan setelah pajak ini dapat dinyatakan dalam satuan uang (Rupiah atau US Dolar) ataupun persentase (%). Simak penjelasan lebih lanjut seputar earning after tax dalam uraian artikel Berita Bisnis di bawah ini.

Rumus Earning After Tax

Ilustrasi menghitung earning after tax. Foto: Pexels
Untuk menghitung pendapatan setelah pajak, cukup kurangi total pajak dari pendapatan kotor. Berikut rumus earning after tax yang dikutip dari laman Corporate Finance Institute (CFI):
Selain dengan rumus di atas, EAT juga dapat dihitung dengan mengambil pendapatan kotor dan mengurangkan seluruh beban dan biaya perusahaan seperti:
ADVERTISEMENT

Cara Menghitung Earning After Tax

Ilustrasi menghitung earning after tax. Foto: Pexels
Merujuk buku Analisis Laporan Keuangan oleh Ivan Gumilar Sambas Putra, H. Azhar Azhar Affandi, Laely Purnamasari, dan Denok Sunarsi, berikut cara menghitung penghasilan setelah pajak:
ADVERTISEMENT

1. Mengumpulkan Informasi

Mulailah dengan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menghitung EAT. Ini termasuk tarif pajak usaha dan laba kotor serta biaya operasional untuk periode waktu tersebut. Sebagian besar informasi harus tersedia dalam catatan usaha pebisnis.

2. Menentukan Pendapatan Operasional

Laba bersih setelah pajak membutuhkan pengetahuan tentang pendapatan operasional. Ini melibatkan laba kotor dan biaya operasional. Berikut rumus yang digunakan saat menghitung pendapatan operasional:

3. Mengonversi Tarif Pajak

Penting untuk mengonversi tarif pajak ke dalam format yang dapat digunakan untuk penghitungan. Ubahlah dari persentase menjadi titik desimal dengan membaginya 100.
Setelah mendapatkan angka desimal, kurangi angka desimal tersebut dengan satu. Misalnya, jika tarif pajak adalah 20%, maka akan menjadi 0,20, kemudian silakan menguranginya dari satu untuk mendapatkan hasil 0,80.
ADVERTISEMENT

4. Menghitung Laba Bersih Setelah Pajak

Menghitung laba bersih setelah pajak melibatkan penggunaan pendapatan operasional dan hasil persamaan tarif pajak pebisnis. Kalikan kedua hal tersebut, nanti hasilnya adalah laba bersih setelah pajak.
(NDA)