Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Etika Profesi Akuntansi: Pengertian dan Fungsinya
29 November 2021 6:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi etika profesi. Menurut Muchtar (2016), etika profesi merupakan aturan perilaku yang memiliki kekuatan mengikat bagi setiap pemegang profesi.
Sementara itu, Lubis (1994) berpendapat etika profesi merupakan sikap hidup berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa etika profesi bertujuan agar setiap orang tetap berada dalam nilai-nilai profesional, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi profesi yang dipegangnya.
Etika Profesi Akuntansi
Etika profesi akuntansi adalah ilmu yang mempelajari perilaku baik dan buruknya seorang akuntan. Aturan perilaku etika profesi akuntansi yang perlu kalian ketahui dalam memenuhi tanggung jawab profesionalitasnya terangkum dalam kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
ADVERTISEMENT
1. Kerahasiaan
Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan, maka kamu dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal perusahaan dan tidak boleh membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi yang berkepentingan itu pada banyak orang.
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh saat kalian melakukan tugas profesional adalah kewajiban akuntan. Terkecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum yang mengharuskan kamu untuk mengungkapkannya.
2. Tanggung Jawab Profesi
Sebagai seorang akuntan, kamu harus punya tanggung jawab secara moral dan profesional dalam semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan moral dalam sebuah tanggung jawab profesi, akan membuat kamu memiliki tingkat kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.
Saat bekerja, kamu memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa. Bersamaan dengan itu pula, kalian juga bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama akuntan demi mengembangkan profesi akuntan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Objektivitas
Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah prinsip objektivitas. Memegang prinsip ini, kamu harus memiliki sifat adil dan jujur secara intelektual, harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang buruk.
Yang tak kalah penting, prinsip objektivitas menuntun kamu untuk tidak berpihak pada suatu kepentingan tertentu sehingga laporan keuangan yang kamu laporkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Standar Teknis
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kamu lakukan harus memenuhi standar teknis dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui dan mematuhinya.
Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka kamu semestinya tidak dapat digugat seenak hati oleh auditor. Keuntungan lainnya, kamu bisa meraih kepercayaan atas profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
5. Kompetensi
Ketika kamu menekuni satu profesi, sudah pasti kamu akan dituntut memiliki kompetensi lebih untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali akuntan, bilamana keahlian kamu sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi, maka butuh kehati-hatian yang tinggi.
Tak cuma mengandalkan skill yang tinggi, dalam prinsip kompetensi yang mengedepankan sikap hati-hati berfungsi untuk menghindarkan kalian dari penipuan. Hal itu karena setiap apa yang kamu laporkan memang dituntut kebenarannya.
Untuk itu, kamu juga harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin klien, serta bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku sesuai yang diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
6. Kemandirian
Dalam profesi ini, kamu juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan pekerjaannya. Meskipun demikian, tak berarti kamu sama sekali dilarang melakukan kerja sama tim. Hal ini lebih karena kalian harus punya sikap percaya diri terhadap keahlian yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan diri yang kamu punya dalam menyajikan laporan keuangan ini pada akhirnya akan melahirkan sikap indepensi dan tidak memihak pada satu kepentingan tertentu.
Sikap independensi ini pula yang nantinya akan kamu perlukan jika bercita-cita menjadi auditor profesional di kemudian hari.
7. Integritas
Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kamu juga wajib menjadi pribadi yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam berinteraksi dengan sang klien adalah nilai tambah bagi reputasi kalian sebagai akuntan.
Dengan integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien dan publik akan semakin tinggi. Karena sikap sabar tersebut, kamu juga tidak boleh membedakan dan pilih kasih antara klien yang satu dengan yang lain.
Dan meski harus sabar, kamu juga wajib bertindak tegas, lugas, dan konsisten jika menemukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan sehingga prinsip akuntansi yang dimilikinya bisa diterapkan secara maksimal sesuai standar yang berlaku.
ADVERTISEMENT
8. Kepentingan Publik
Dalam hal pelayanan kepada publik, kamu juga wajib bertindak profesional dengan cara menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan meliputi klien personal maupun perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan pegawai.
Selain yang disebutkan, investor, manajemen bisnis, dan berbagai pihak yang bergantung pada integritas dan keahlian kamu sebagai akuntan akan memelihara berlangsungnya fungsi bisnis dengan baik.
Fungsi Etika Akuntansi
Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan agar kalian terhindar dari hal yang tak diinginkan. Semisal suatu kesalahan kecil dalam pelaporan keuangan akibatnya bisa sefatal hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan manipulasi terhadap perusahaan dan citra profesi.
Selain itu, dengan memahami dan menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik, maka kamu diharapkan dapat bekerja secara maksimal dan profesional, sesuai standar prosedur, seperti sesederhana membuat laporan keuangan dengan sangat rinci.
ADVERTISEMENT
(AAG)