Konten dari Pengguna

Excess Demand: Pengertian dan Penyebabnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
19 Juni 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Excess Demand. Foto: Pexels.com/RDNE Stock project
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Excess Demand. Foto: Pexels.com/RDNE Stock project
ADVERTISEMENT
Excess demand adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah yang diminta (permintaan) melebihi jumlah yang dipasok (penawaran). Excess demand ini dapat menyebabkan kenaikan harga atau inflasi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar excess demand lebih lanjut, simak pengertian dan penyebabnya di artikel Berita Bisnis berikut ini.

Pengertian Excess Demand

Ilustrasi Excess Demand. Foto: Pexels.com/Clem Onojeghuo
Mengutip beckfoot.org, excess demand terjadi ketika harga suatu barang lebih rendah dari harga ekuilibrium. Harga ekuilibrium sendiri adalah harga yang diminta dan ditawarkan berada dalam jumlah seimbang.
Hal ini berarti, lebih banyak konsumen yang ingin membeli barang tersebut daripada yang bersedia dijual pemasok (supplier).
Merujuk penpoin.com, excess demand menekan harga untuk naik. Namun, ketika harga naik, pemasok akan mulai memproduksi lebih banyak, sehingga permintaan pembeli akan berkurang.
Ketika mekanisme pasar bekerja dan tak ada intervensi eksternal, seperti kontrol harga oleh pemerintah, pasar akan menuju keseimbangan baru.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga mendorong beberapa pembeli untuk mengurangi permintaan. Mereka menganggap harga tersebut terlalu mahal dan melebihi kemampuannya untuk membayar. Oleh karena itu, secara bertahap, permintaan pasar akan menurun.

Penyebab Excess Demand

Ilustrasi Excess Demand. Foto: Pexels.com/RDNE Stock project
Mengutip geeksforgeeks.org, berikut penyebab terjadi kelebihan permintaan (excess demand) di pasar:

1. Kenaikan Pengeluaran Konsumsi

Excess demand dapat disebabkan oleh peningkatan pengeluaran konsumsi karena peningkatan kecenderungan untuk mengonsumsi atau penurunan keinginan untuk menabung.
Pengeluaran untuk konsumsi pribadi dapat meningkat karena beberapa alasan. Namun, penurunan kecenderungan untuk menabung adalah faktor yang paling penting.

2. Pengurangan Pajak

Pajak yang lebih rendah dapat menyebabkan lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan dan peningkatan permintaan konsumen. Meski kecenderungan konsumen untuk berbelanja tetap sama, hal ini meningkatkan kapasitasnya untuk berbelanja.
ADVERTISEMENT

3. Peningkatan Pengeluaran Pemerintah

Pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran investasi atau konsumsinya karena kebutuhan anggaran. Peningkatan pengeluaran pemerintah akan menyebabkan peningkatan permintaan untuk produk dan layanan dari pemerintah yang akan menyebabkan excess demand.

4. Kenaikan Pengeluaran Investasi Swasta

Excess demand juga dapat terjadi ketika investasi meningkat karena penurunan suku bunga atau peningkatan proyeksi imbal hasil.

5. Penurunan Impor

Impor dapat menurun sebagai akibat dari harga internasional yang lebih tinggi daripada harga domestik. Hal ini menyebabkan adanya excess demand.

6. Kenaikan Ekspor

Ekspor mengacu pada pemindahan barang yang diproduksi di dalam negeri ke negara lain. Ketika harga barang domestik relatif lebih rendah daripada ekspor atau ketika nilai mata uang domestik menurun, maka akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand).

7. Pembiayaan Defisit

Pembiayaan defisit adalah fenomena ketika pemerintah membelanjakan lebih banyak uang daripada yang dihasilkan dari pajak dan menutupi defisit dengan meminjam uang atau menciptakan dana tambahan.
ADVERTISEMENT
Excess demand dapat terjadi akibat peningkatan jumlah uang beredar sebagai akibat dari pembiayaan defisit.
(MQ)