Faktor Pendorong Perdagangan Internasional, Berikut Daftarnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
4 September 2021 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Terdapat empat faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional yakni sumber daya alam, selera, efisiensi dan perbedaan teknologi
ADVERTISEMENT
Perdagangan internasional sendiri merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Berikut ini faktor pendorong perdagangan internasional, dirangkum dari laman Zenius.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

1. Sumber Daya Alam
Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
Arab Saudi adalah negara yang sangat kaya akan minyak bumi. Sejak dulu, Arab Saudi telah tergabung dalam OPEC. OPEC sendiri merupakan organisasi bagi negara-negara pengekspor minyak bumi. Arab Saudi memang kaya dalam sumber daya minyak bumi. Akan tetapi, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, warga Arab Saudi tidak hanya membutuhkan minyak bumi. Mereka juga memerlukan sumber daya lain seperti karet.
Indonesia sempat menjadi anggota OPEC. Belakangan, Indonesia tidak lagi menjadi bagian dari organisasi tersebut. Produksi minyak bumi Indonesia tak lagi sanggup memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga Indonesia tidak lagi mengekspor minyak bumi keluar negeri. Karena produksi dalam negeri ternyata belum mencukupi kebutuhan, Indonesia pun membutuhkan pasokan minyak dari negara lain.
ADVERTISEMENT
Keadaan yang dialami Arab Saudi dan Indonesia jamak terjadi di dunia internasional. Ada negara yang kaya akan satu sumber daya tetapi kurang dalam sumber daya lain. Keadaan yang seperti itu menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Dalam contoh kasus di atas, Arab Saudi memperdagangkan minyak buminya ke Indonesia. Sedangkan Indonesia menjual karetnya kepada Arab Saudi.
Kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda menjadi salah satu alasan mengapa terjadi perdagangan internasional.
2. Selera
Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
Coba cek perabotan di rumah kamu sekarang juga. Adakah perabotan bermerk seperti IKEA, Olympic, Informa, JYSK atau brand luar negeri lain?
Pertanyaannya adalah, mengapa kamu membeli perabotan impor? Apakah karena selera?
Selera menjadi salah satu alasan mengapa perdagangan internasional terjadi. Tidak selamanya perdagangan internasional dilakukan karena alasan kurangnya sumber daya alam tertentu saja. Adanya selera masyarakat terhadap komoditas tertentu pun bisa menjadi salah satu faktor terjadinya perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
3. Efisiensi
Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
Alasan berikutnya adalah efisiensi. Terkadang biaya yang dikeluarkan saat membeli bisa lebih murah dari membuatnya sendiri. Oleh sebab itu, atas nama efisiensi anggaran, kebijakan yang diterapkan adalah membeli dan bukannya memproduksi.
Misalkan ada satu negara yang sebenarnya sanggup membuat mobil. Sumber daya manusia negara tersebut sanggup dan menguasai benar pengetahuan yang diperlukan dalam memproduksi mobil. Namun dikarenakan anggaran negara tadi sudah habis untuk mengatasi kelaparan dalam negeri, produksi mobil urung dilakukan. Padahal keberadaan mobil sangatlah dibutuhkan dalam distribusi dalam negeri. Dengan keadaan yang seperti itu, pemerintah melakukan impor mobil dari negara lainnya.

4. Perbedaan Teknologi

Ilustrasi Perdagangan Internasional. Foto: Pexels
Untuk melindungi kedaulatan, Indonesia membutuhkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) yang memadai. Persoalannya, negara-negara yang berpotensi dapat mengganggu kedaulatan Indonesia ternyata memiliki teknologi yang lebih maju. Misalkan negara A memiliki peluru kendali (rudal) dengan daya jelajah sejauh 2000 kilometer. Di sisi lain, Indonesia hanya mempunyai rudal yang jarak jelajahnya hanyalah sejauh 100 kilometer. Perbedaan teknologi yang seperti ini berpotensi merugikan Indonesia. Akhirnya, Indonesia memutuskan untuk mengadakan perdagangan internasional dengan negara yang sanggup memproduksi rudal dengan kekuatan setara atau lebih baik.
ADVERTISEMENT
Perdagangan internasional memiliki manfaat yang dapat didapatkan oleh para negara yang melakukannya. Oleh sebab itulah, walau harus menghadapi risiko yang tidak kecil, negara di dunia tetap melangsungkan perdagangan internasional dengan negara lain. Begitu juga dengan Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun sempat mengalami ketegangan yang berpotensi menjadi perang dagang, perdagangan akan terus dilakukan.
(AAG)