Konten dari Pengguna

Flotation Cost: Pengertian, Contoh Perhitungan, Keuntungan, dan Kekurangannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
26 Juli 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi flotation cost. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi flotation cost. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Flotation cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan saat menerbitkan sekuritas baru. Biaya tersebut dapat berupa biaya audit, biaya hukum, biaya akuntansi, bagian bank investasi dari penerbitan, dan biaya untuk mencatatkan sekuritas ke bursa.
ADVERTISEMENT
Kisaran rata-rata flotation cost untuk menerbitkan saham biasa adalah minimum 2% dan maksimum 8%. Setelah flotation cost ditentukan oleh perusahaan, biaya tersebut dimasukkan ke dalam harga akhir sekuritas yang diterbitkan.
Flotation cost tersebut pun nanti akan dinyatakan sebagai persentase dari harga penerbitan. Analis berpendapat bahwa flotation cost tersebut harus disesuaikan dari arus kas masa depan agar tidak melebih-lebihkan biaya modal selamanya.

Contoh Perhitungan Flotation Cost

Ilustrasi menghitung flotation cost. Foto: Unsplash
Flotation cost dinyatakan sebagai persentase dari harga penerbitan dan dimasukkan ke dalam harga saham baru sebagai pengurangan. Agar semakin paham dengan flotation cost, berikut contoh perhitungannya yang dikutip dari laman Investopedia.
Perusahaan A sedang membutuhkan modal, karenanya ia memutuskan untuk mengumpulkan $100 juta dalam bentuk saham biasa seharga $10 per saham. Bankir investasi menerima 7% dari dana yang terkumpul.
ADVERTISEMENT
Perusahaan A kemudian membayar $1 dividen per saham tahun depan dengan harapan dapat meningkatkan dividen sebesar 10% di tahun berikutnya. Dengan menggunakan variabel-variabel tersebut, biaya ekuitas baru dapat dihitung dengan persamaan berikut:
($1 / ($10 * (1-7%)) + 10% = 20,7%.
Jika analis mengasumsikan tidak ada biaya flotasi, jawabannya adalah biaya ekuitas yang ada. Biaya ekuitas yang ada dihitung dengan rumus berikut:
($1 / ($10 * (1-0%)) + 10% = 20,0%.
Selisih antara biaya ekuitas baru dan biaya ekuitas yang ada adalah flotation cost, yaitu (20,7-20,0%) = 0,7%. Dengan kata lain, flotation cost meningkatkan biaya penerbitan ekuitas baru sebesar 0,7%.
ADVERTISEMENT

Keuntungan Flotation Cost

Ilustrasi flotation cost. Foto: Unsplash
Perusahaan publik bisa mendapatkan berbagai manfaat dengan adanya flotation cost. Berikut beberapa keuntungan dari flotation cost, dinukil dari laman CFA Journal.

Kekurangan Flotation Cost

Ilustrasi flotation cost. Foto: Unsplash
Mengutip situs WallStreetMojo, beberapa analis berpendapat bahwa flotation cost termasuk dalam biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) perusahaan. Hal ini menyiratkan bahwa flotation cost adalah biaya berkelanjutan, dan selamanya melebih-lebihkan biaya modal perusahaan.
ADVERTISEMENT
Pada kenyataannya, perusahaan cukup membayar flotation cost sebanyak satu kali setelah menerbitkan ekuitas baru. Untuk mengimbangi hal ini, beberapa analis harus menyesuaikan arus kas perusahaan mengenai flotation cost.
Hal tersebut perlu dilakukan oleh para analis karena flotation cost dapat mengakibatkan beberapa kerugian, di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(NDA)