Fungsi Bank Umum dan Bank Syariah dalam Kegiatan Transaksi

Ilustrasi Fungsi Bank Umum. Foto: Unsplash.com/Robert Bye

Bank umum adalah badan usaha atau lembaga keuangan yang menjalankan kegiatannya secara konvensional ataupun berdasarkan prinsip syariah. Bank umum memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah menciptakan uang kemudian disebarkan ke masyarakat.

Perbedaan mendasar lainnya antara bank umum dengan bank syariah adalah penggunaan suku bunga. Bank umum menggunakan suku bunga untuk mendapatkan keuntungan, sementara bank syariah menggunakan imbal hasil atau nisbah.

Untuk lebih jelasnya, berikut Berita Bisnis jabarkan informasi mengenai fungsi bank umum dan bank syariah di bawah ini.

Fungsi Bank Umum

Ilustrasi Fungsi Bank Umum. Foto: Unsplash.com/Miquel Parera

Mengutip skripsi Pelaksanaan Transfer dalam Negeri pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Jemursari Surabaya oleh Parwita, bank umum memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut:

1. Menciptakan Uang

Bank umum dapat menciptakan uang dalam bentuk uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan (kliring).

Dalam fungsinya sebagai pencipta uang, bank umum berperan sebagai otoritas moneter dalam melaksanakan kebijakan moneter.

Otoritas moneter di Indonesia ialah Bank Indonesia yang dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara memengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Bank umum menawarkan jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3. Menghimpun Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun bank umum adalah dana simpanan. Dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya.

Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibanding lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana yang disimpan akan disalurkan ke masyarakat melalui sistem kredit.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Kehadiran bank umum dapat mempermudah transaksi internasional dan juga lebih cepat dan murah. Transaksi internasional dapat berupa barang atau jasa maupun transaksi modal.

Sebelumnya, kesulitan-kesulitan transaksi muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya, dan sistem moneter tiap-tiap negara.

Fungsi Bank Syariah

Ilustrasi Fungsi Bank Umum. Foto: Unsplash.com/Jonathan Cooper

Mengutip skripsi Analisis Komparasi Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Menggunakan Common Size Periode 2016-2018 oleh Fatimatuzahra, berikut fungsi dari bank syariah secara rinci:

1. Menghimpun Dana Masyarakat

Fungsi bank syariah yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan mengumpulkannya dalam bentuk titipan dengan akad al-wadiah dan bentuk investasi dengan akad al-mudharabah.

2. Menyalurkan Dana ke Masyarakat

Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari Bank Syariah sesuai ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Dalam hal ini, Bank Syariah akan memperoleh pendapatan kembali atas dana yang disalurkan. Pendapatan kembali atau return tergantung pada akad yang digunakan.

3. Melayani Jasa Bank

Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Pelayanan jasa yang dapat diberikan bank syariah, antara lain, jasa pengiriman uang, pemindahbukuan, penagihan surat berharga, dan lainnya.

Demikian fungsi bank umum dan bank syariah yang dapat disimak. Semoga bermanfaat.

(MQ)