Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
G20 Indonesia: Pengertian, Fokus Agenda, Waktu Pelaksanaan, dan Sejarahnya
30 Maret 2022 16:06 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menyadur dari laman resmi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, melalui tema ini Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Presidensi G20 sendiri merupakan tuan rumah penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Presidensi G20 ditetapkan berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.
Sebelumnya Presidensi G20 dipegang oleh Italia, kini Indonesia merupakan negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah KTT G20 setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Secara ringkas, G20 adalah sebuah forum ekonomi dunia yang mempunyai posisi strategis karena secara kolektif forum ini mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.
Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut yang akan membahas tentang G20 Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengertian G20 Indonesia
Apa itu G20 Indonesia 2022? Melansir laman www.indonesia.go.id, G20 adalah forum kerja sama multilateral dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Negara yang bergabung dalam forum ini mempunyai kelas pendapatan berbeda, mulai dari menengah hingga tinggi.
Di dalamnya juga terdapat negara berkembang dan negara maju. Negara anggota G20 meliputi Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Australia, dan Uni Eropa.
Fokus Agenda G20 Indonesia
Secara umum forum G20 dilakukan untuk membahas dua arus isu, yaitu Finance Track dan Sherpa Track. Pertemuan pada Finance Track dihadiri oleh Menteri Keuangan hingga Gubernur Bank Sentral dari tiap-tiap negara anggota.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pertemuan pada Sherpa Track dihadiri oleh delegasi dari tiap-tiap negara anggota yang dibagi ke dalam tiga jenis pertemuan. Di antaranya pertemuan working group, engagement group, dan pertemuan tingkat menteri.
Finance Track sendiri berfokus pada isu keuangan seperti kebijakan fiskal, moneter dan riil, investasi infrastruktur, regulasi keuangan, inklusi keuangan, serta perpajakan internasional.
Sementara itu Sherpa Track akan membahas bidang yang lebih luas di luar isu keuangan, yakni ekonomi digital, lapangan kerja, pertanian, pendidikan, urusan luar negeri, budaya, kesehatan, pembangunan, lingkungan, pariwisata, energi berkelanjutan, perdagangan, investasi, anti-korupsi, industri, dan pemberdayaan perempuan.
Menyadur dari G20.org, secara khusus G20 Indonesia akan fokus pada beberapa agenda , yaitu:
ADVERTISEMENT
Hingga kini rangkaian pertemuan G20 Indonesia 2022 berjumlah sekitar 150 events yang terdiri dari Pertemuan Working Groups, Engagement Groups, Deputies/Sherpa, Ministerial, KTT G20, dan Side Events.
Waktu Pelaksanaan G20 Indonesia
Melansir ekon.go.id, serah terima presidensi dari Italia (selaku Presidensi G20 2021) ke Indonesia telah dilakukan pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Adapun pelaksanaan G20 Indonesia secara resmi dimulai sejak 1 Desember 2021 dan berakhir pada serah terima presidensi berikutnya, yakni saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) November 2022.
Dalam pelaksanaan G20 Indonesia terdapat tiga topik utama yang akan dibahas, yaitu Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital, serta Transisi Energi.
Sejarah G20
G20 dibentuk lantaran rasa kecewa dari komunitas internasional terhadap gagalnya G7 dalam mengatasi masalah ekonomi global pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Pandangan yang mengemuka saat itu adalah negara-negara berpendapatan menengah dan yang memiliki pengaruh ekonomi sangat penting untuk dilibatkan dalam perundingan. Keterlibatan ini ini bertujuan untuk mencari solusi permasalahan ekonomi global.
Akhirnya forum G20 dibentuk pada 1999 atas inisiasi negara anggota G7, yakni Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.
G20 mengajak negara maju maupun berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis yang berdampak global, seperti Mexican Peso crisis (1994), Asian Financial Crisis (1997/1998), Russian financial crisis (1998), dan Financial Crisis (2007-2008).
Awalnya para Menteri Keuangan G7 memberi saran ke para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 untuk mengadakan pertemuan guna membahas respons terhadap krisis keuangan global 1997-1999.
ADVERTISEMENT
Sejak itulah, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin saat musim gugur. Guna mempersiapkan KTT di bawah ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan pertemuan beberapa kali setahun.
Pada 14-15 November 2008, para pemimpin negara-negara G20 diundang oleh Presiden Amerika Serikat, George W. Bush dalam KTT G20 pertama.
Agenda ini dimaksudkan untuk mengoordinasi respons global terhadap dampak krisis keuangan yang saat itu terjadi di Amerika Serikat. Pada KTT G20 yang pertama itu para pemimpin negara G20 setuju untuk membuat pertemuan lanjutan.
Selanjutnya pada 1-2 April 2009, KTT G20 yang kedua berkedudukan di London di bawah koordinasi Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown. Pada 24-25 September 2009, KTT G20 ketiga dilaksanakan di Pittsburg di bawah koordinasi Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.
ADVERTISEMENT
Kemudian KTT G20 yang keempat dilaksanakan di Toronto pada 26-27 Juni 2010 di bawah naungan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper. Masih pada tahun yang sama, yaitu 11-12 November 2010, Presiden Korea Lee Myung-Bak memimpin KTT Seoul.
Setelah itu secara berturut-turut KTT G20 selanjutnya dilaksanakan di Cannes, Prancis (2011); Los Cabos, Mexico (2012); St. Petersburg, Rusia (2013); Brisbane, Australia (2014); Antalya, Turki (2015); Hangzhou, RRT (2016); Hamburg, Jerman (2017); Buenos Aires, Argentina (2018); dan Osaka, Japan (2019).
(ZHR)