Gaji Penyiar Radio Pemula dan Berpengalaman di Jakarta

Ilustrasi penyiar radio. Foto: Unsplash

Tidak sedikit orang yang menduga kalau gaji penyiar radio kurang menjanjikan dibanding profesi lainnya. Padahal kenyataannya, seorang penyiar radio bisa mengantongi gaji hingga puluhan juta rupiah.

Apalagi kalau banyak iklan yang masuk saat acara off maupun on air, gaji penyiar radio senior tentu tidak akan kalah dengan para manager kantoran. Penasaran dengan gaji seorang penyiar radio? Temukan informasinya dalam uraian berikut ini.

Gaji Penyiar Radio

Penyiar radio merujuk pada seseorang yang membawakan acara atau program di radio. Para penyiar ini haruslah seseorang yang mengikuti perkembangan zaman dan mampu membangun suasana program menjadi "hidup".

Kemampuan tersebut tentu tidak mudah untuk dimiliki setiap orang. Tak heran jika posisi penyiar bagi mereka yang berkutat pada industri radio, justru dianggap sebagai posisi strategis dengan penghasilan yang sangat menjanjikan.

Di berbagai tempat penyiaran radio di Jakarta, gaji penyiar radio pemula bisa dipastikan tidak ada yang di bawah Rp50 ribu per jam atau minimal sebulannya bisa mencapai di angka gaji UMR Jakarta.

Ilustrasi gaji penyiar radio. Foto: Unsplash

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta, M Rafiq mengungkapkan bahwa para penyiar radio berpengalaman di Jakarta bisa menerima honor hingga puluhan juta rupiah.

Besaran puluhan juta rupiah itu bahkan bisa didapat dalam kurun waktu sebulan, atau sama artinya dengan gaji penyiar tersebut tiap bulannya.

"Di Jakarta itu ada penyiar radio yang tiap bulan bisa bawa pulang uang Rp 60 juta. Jadi, yang cuma dapat Rp 20 juta sebulan, banyak," jelas Rafiq dalam sebuah konferensi pers pada acara Radio Day.

Untuk rincian perhitungannya, 1 jam siaran seorang penyiar radio berpengalaman akan dibayar minimal Rp300 ribu dengan jadwal Senin sampai Jumat dalam sehari 4 jam.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Penyiar Radio

Ilustrasi penyiar radio. Foto: Unsplash

Dijelaskan dalam buku The Radio Announcer's Handbook oleh Ben G. Henneke, kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang penyiar radio di antaranya adalah komunikasi gagasan, proyeksi kepribadian, pengucapan, dan kontrol suara. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Komunikasi gagasan (communication of ideas)

Seorang penyiar radio harus memiliki komunikasi lisan yang baik. Selain itu, seorang penyiar radio juga perlu menyampaikan informasi, gagasan dan pemikiran dengan bahasa yang baik serta mudah dipahami oleh pendengar.

2. Proyeksi kepribadian

Dalam siaran radio, seorang penyiar perlu memproyeksikan diri dengan menunjukkan keaslian suara yang tidak dibuat-buat, lincah dalam berbicara, ramah, serta mampu menyesuaikan diri.

Seorang penyiar radio juga harus memiliki kepribadian yang khas dan juga dapat melayani atau pun mengimbangi ragam karakter pendengarnya.

3. Pengucapan (pronnouncation)

Dalam menyampaikan informasi dan gagasan pemikiran, seorang penyiar radio tentu harus dapat mengucapkan kata-kata atau istilah dengan jelas dan benar agar dapat dipahami dengan mudah oleh pendengar dan meminimalisasi terjadinya kesalahpahaman.

4. Kontrol suara (voice control)

Seorang penyiar radio harus dapat mengontrol suaranya, baik dari tinggi rendahnya nada suara, tempo berbicara, volume dan juga kadar atau kualitas suara.

(NDA)