Konten dari Pengguna

Hambatan Perdagangan Internasional dan Dampaknya bagi Perekonomian Global

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
23 Oktober 2024 17:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perdagangan internasional. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perdagangan internasional. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Perdagangan internasional telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi global. Ini merupakan kegiatan jual beli barang dan jasa antaranegara untuk mencapai keuntungan bersama.
ADVERTISEMENT
Melalui perdagangan internasional, barang dan jasa dapat bergerak melintasi batas-batas nasional, menciptakan peluang bagi negara-negara untuk saling memanfaatkan keunggulan komparatif mereka.
Meski perdagangan internasional memberikan banyak manfaat, ada pula hambatan yang bisa memperlambat atau bahkan menghambat arus perdagangan tersebut. Apa saja?
Artikel di bawah ini akan membahas secara lengkap berbagai hambatan perdagangan internasional dan dampaknya terhadap perekonomian global.

Jenis-jenis Hambatan Perdagangan Internasional

Ilustrasi hambatan perdagangan internasional. Foto: Pexels
Hambatan perdagangan internasional adalah berbagai kendala atau batasan yang diterapkan oleh pemerintah maupun pihak lain sehingga memengaruhi arus barang, jasa, dan modal antarnegara.
Merujuk buku Peran Entitas Perantara dalam Penerapan Hambatan Perdagangan Nontarif pada Rantai Pasok Komoditas Primer Indonesia ke Pasar Eropa oleh Bondan Widyatmoko, dkk., berikut jenis hambatan perdagangan internasional yang umum ditemui.
ADVERTISEMENT

1. Tarif (Bea Masuk)

Tarif adalah salah satu hambatan perdagangan internasional yang paling umum. Pajak ini dikenakan oleh pemerintah suatu negara terhadap barang-barang yang diimpor dari luar negeri. Tujuan penerapan tarif biasanya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing yang lebih kompetitif.
Tarif meningkatkan harga barang impor, sehingga produk dalam negeri menjadi lebih kompetitif dari segi harga. Namun, tarif yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketegangan perdagangan antara negara dan bahkan memicu perang dagang.

2. Kuota Impor

Kuota impor adalah pembatasan jumlah barang tertentu yang dapat diimpor ke suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Dengan adanya kuota, jumlah produk asing yang masuk ke pasar domestik akan dibatasi, sehingga permintaan lebih condong ke produk dalam negeri.
Kuota impor diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan yang tidak seimbang, tetapi juga dapat menyebabkan kelangkaan barang tertentu dan meningkatkan harga barang yang terkena pembatasan kuota.
ADVERTISEMENT

3. Subsidi Pemerintah

Subsidi adalah bantuan finansial yang diberikan pemerintah ke industri dalam negeri untuk mendukung produksinya. Dengan memberikan subsidi, pemerintah dapat mengurangi biaya produksi, sehingga produk dalam negeri menjadi lebih murah dan kompetitif di pasar internasional.
Meskipun subsidi bertujuan untuk mendukung industri dalam negeri, pemberian subsidi yang berlebihan bisa menimbulkan ketidakadilan dalam perdagangan internasional.
Hal ini karena produk yang disubsidi dapat dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar yang seharusnya, sehingga merugikan produsen asing yang tidak menerima subsidi.

4. Peraturan Non-Tarif

Peraturan non-tarif mencakup berbagai jenis regulasi yang diterapkan pemerintah untuk mengatur perdagangan internasional, seperti standar keamanan, aturan lingkungan, atau persyaratan kesehatan.
Contohnya, negara dapat menetapkan standar yang sangat ketat untuk produk makanan impor, sehingga sulit bagi produsen asing untuk memenuhi syarat tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski peraturan non-tarif sering kali diberlakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat atau lingkungan, penerapan yang terlalu ketat bisa menjadi penghalang bagi perdagangan internasional. Dalam beberapa kasus, peraturan ini dianggap proteksionisme terselubung.

5. Embargo

Embargo adalah larangan total terhadap perdagangan dengan negara tertentu. Biasanya, embargo diberlakukan karena alasan politik atau keamanan nasional.
Misalnya, embargo ekonomi sering diterapkan oleh negara-negara besar sebagai bentuk sanksi terhadap negara lain yang dianggap melanggar hak asasi manusia atau mengancam stabilitas internasional.
Embargo dapat menyebabkan gangguan besar dalam perdagangan internasional. Sebab, negara yang terkena embargo tak dapat menjual barangnya ke negara lain atau memperoleh barang-barang yang dibutuhkan dari luar negeri.
ADVERTISEMENT

Dampak dari Hambatan Perdagangan Internasional

Ilustrasi perdagangan internasional. Foto: Pexels
Hambatan perdagangan internasional dapat memiliki dampak signifikan baik bagi negara yang menerapkannya maupun bagi negara-negara lain di dunia. Dampak tersebut, di antaranya.

1. Meningkatkan Harga Barang

Hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota cenderung meningkatkan harga barang impor. Pada akhirnya, hal ini dapat membebani konsumen dengan harga yang lebih tinggi.

2. Mengurangi Efisiensi Ekonomi

Dengan membatasi perdagangan bebas, hambatan perdagangan mengurangi efisiensi ekonomi, karena negara-negara tidak dapat memanfaatkan keunggulan komparatif mereka secara optimal.

3. Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

Pembatasan perdagangan dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi, baik di negara yang menerapkan hambatan maupun di negara-negara yang menjadi mitranya.

4. Meningkatkan Ketegangan Politik

Dalam beberapa kasus, hambatan perdagangan dapat memicu ketegangan politik antara negara, terutama jika hambatan tersebut dianggap tidak adil atau merugikan salah satu pihak.
ADVERTISEMENT
(NDA)