Harga Kapal Pinisi Berdasarkan Jenis Kelasnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
11 Desember 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal pinisi merupakan kapal layar asal Sulawesi Selatan, Indonesia. Kapal ini ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada 7 Desember 2018 saat Sidang ke-12 Intangible Cultural of Humanity UNESCO di Pulau Jeju, Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Indonesia Baik, kapal pinisi tidak hanya sekadar perlengkapan berlayar biasa, melainkan sudah menjadi bagian dari adat istiadat masyarakat Sulawesi Selatan. Kapal ini bahkan sudah ada sejak tahun 1500-an.
Hingga kini, kapal pinisi pun masih digunakan masyarakat Indonesia untuk berlayar. Oleh karena itu, banyak orang yang penasaran dengan harga kapal pinisi. Tertarik untuk sewa kapal pinisi? Simak informasi mengenai harga sewa kapal pinisi di bawah ini.

Harga Kapal Pinisi

Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutterstock
Harga kapal pinisi sebenarnya sangat bervariasi tergantung pada kebijakan sang pemilik kapal. Bahkan, untuk kelas kapal yang sama pun harganya bisa berbeda cukup signifikan.
Adapun destinasi perjalanan yang dipilih bisa beragam, mulai dari Bali, Labuan Bajo, Danau Toba, hingga luar negeri. Sebagai gambaran, berikut rincian harga kapal pinisi berdasarkan jenis kelasnya:
ADVERTISEMENT

Legenda Kapal Pinisi

Ilustrasi kapal pinisi Foto: Pexels
Menurut legenda, kapal pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, seorang putra mahkota Kerajaan Luwu. Kala itu, ia sangat membutuhkan kapal untuk berlayar menuju negeri Tiongkok pada abad ke-14.
Tujuannya adalah untuk merantau dan meminang putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Sayangnya, saat melakukan perjalanan pulang ke Sulawesi, perahu ini berhadapan dengan badai dan terpecah menjadi tiga bagian.
Ketiga bagian tersebut terdampar di wilayah Ara, Tanah Lemo, dan Bira. Wilayah tersebut digadang-gadang menjadi cikal bakal pembuatan kapal pinisi saat ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa sumber mengatakan bahwa mulanya kapal pinisi diperkenalkan sebagai “peeneeseek” kepada orang Eropa dan Jerman yang terdampar di Trengganu Malaysia. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1840-an.
Sejak saat itu, produksi kapal pinisi terus ditingkatkan. Kapal ini memiliki ciri khas, yakni dari proses pembuatannya. Bila kapal Barat rangka kapal dibuat terlebih dahulu, kapal pinisi kebalikannya. Kapal ini dibuat mulai dari dindingnya terlebih dahulu, baru kemudian bagian rangkanya.
(NDA)