Konten dari Pengguna

Harga Pokok Penjualan atau HPP dan Cara Menghitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
3 Agustus 2021 7:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Harga pokok penjualan (HPP). Dok. Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Harga pokok penjualan (HPP). Dok. Unsplash.
ADVERTISEMENT
Harga Pokok Penjualan (HPP) atau yang dikenal juga sebagai COGS (Cost of Goods Sold) adalah beberapa biaya produksi yang perlu diperhitungkan dalam bisnis. Menghitung Harga Pokok Penjualan sangat diperlukan, khususnya dalam bisnis industri manufaktur.
ADVERTISEMENT
Berikut ini akan kami bahas lebih dalam mengenai pengertian, tujuan, dan cara menghitungnya.

Pengertian Harga Pokok Penjualan

Dalam Jurnal STEI Ekonomi Volume 27 Nomor 1 yang ditulis oleh Nelli Novyarni dijelaskan bahwa Harga Pokok Penjualan (HPP) atau COGS adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.
Tujuan dasar dari mencari Harga Pokok Penjualan adalah untuk menghitung harga pokok barang dagangan yang dijual dalam periode tersebut. Ini tidak mencerminkan harga pokok yang dibeli dalam periode tersebut dan tidak dijual atau hanya disimpan dalam inventory. Ini membantu manajemen dan investor memantau kinerja bisnis.
Ilustrasi persediaan. Dok. Unsplash.
Umumnya terdapat 5 komponen Harga Pokok Penjualan. Berikut ini penulis rangkum dari beberapa sumber mengenai komponen-komponen dalam Harga Pokok Penjualan.
ADVERTISEMENT
1. Persediaan
a. Persediaan Awal Barang
Persediaan barang awal adalah persediaan barang yang tersedia pada neraca perdagangan awal periode tertentu atau satu tahun pembukuan berjalan. Neraca perdagangan awal perusahaan terdapat pada neraca transaksi berjalan atau laporan tahun sebelumnya.
b. Persediaan Akhir
Pasokan barang akhir adalah persediaan barang pada akhir periode berjalan atau tahun fiskal. Saldo persediaan akhir perusahaan akan diketahui dari data yang disetujui oleh perusahaan pada akhir periode.
2. Biaya Tenaga Kerja
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah komponen biaya untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Hal ini karena biaya tenaga kerja langsung terlibat dalam proses produksi produk maupun jasa.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
ADVERTISEMENT
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi. Sehingga dapat diidentifikasi bahwa tenaga kerja tidak secara khusus terlibat dalam operasi tertentu atau proses produksi. Biaya ini sudah termasuk dalam biaya overhead.
3. Pembelian Bersih
Pembelian dilakukan oleh perusahaan baik pembelian barang oleh perusahaan, baik kredit tunai, ditambah biaya transportasi pembelian kemudian dihitung dengan diskon pembelian atau pengembalian kembali.
4. Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah dasar yang digunakan untuk membuat produk jadi. Bahan yang digunakan untuk produksi barang diperoleh melalui pembelian lokal, impor, atau kebutuhan mereka sendiri. Biaya bahan baku adalah harga bahan pokok untuk membuat produk.
5. Biaya Overhead
ADVERTISEMENT
Biaya overhead adalah semua biaya lain yang terjadi dalam pembuatan suatu produk. Biaya overhead dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berdasarkan skala usaha, jenis usaha, sumber daya yang digunakan, dan lain sebagainya.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

1. Menghitung Total Bahan Baku yang Digunakan
Rumusnya adalah:
Bahan Baku Terpakai = Saldo Bahan Baku Awal + Pembelian Bahan Baku - Saldo Akhir Bahan Baku
2. Menghitung Biaya Produksi Lainnya
Rumusnya adalah:
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi
3. Menghitung Harga Pokok Produksi
Rumusnya adalah:
Harga Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang - Saldo Akhir Persediaan Barang
4. Menghitung Cost of Good Sold (Harga Pokok Penjualan)
ADVERTISEMENT
Rumusnya adalah:
Cost of Good Sold = Persediaan Barang Awal + Produksi Periode Berjalan - Persediaan Barang Akhir
(AMP)