Konten dari Pengguna

Ini Strategi BTPN Syariah di Tengah Pandemi

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
16 Agustus 2021 17:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bank BTPN Syariah/trenasia.com
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTPN Syariah/trenasia.com
ADVERTISEMENT
PT Bank BTPN Syariah Tbk fokus menjaga hubungan dengan nasabah pembiayaan selama masa pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan terus melakukan penyesuaian teknologi perbankan. Fachmy Achmad selaku Direktur BTPN Syariah mengatakan, membangun hubungan guna memahami kebutuhan nasabah menjadi penting untuk menjaga optimisme nasabah, khususnya segmen ultra mikro.
Oleh karena itu, untuk memfasilitasi hal tersebut di tengah adanya pembatasan akitivitas selama pandemi, BTPN Syariah memaksimalkan peran mitra perseroan, Mitra Tepat, dilengkapi dengan penyesuaian teknologi perbankan.
Ade Fauzan selaku Business Development Head BTPN Syariah menjelaskan, pada 2016, BTPN telah meluncurkan aplikasi BTPN WOW, yaitu layanan keuangan digital yang dikelola oleh Mitra Tepat.
Untuk mempermudah akses nasabah, pada tahun ini BTPN Syariah memperbaharui aplikasi tersebut dengan menambah sejumlah fitur, salah satunya fitur autentikasi biometrik.
ADVERTISEMENT
Selain penyesuaian tersebut, kini Mitra Tepat dapat melakukan pemesanan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang disediakan oleh partner strategis BTPN Syariah.
Ini dilakukan untuk mempermudah akses nasabah, khususnya yang berada di wilayah tingkat dua dan tiga.
"Mereka harus pergi jauh ke kota dulu, jadi layanan ini juga sangat tinggi tingkat akseptasinya karena barang langsung dikirim ke rumah," katanya.
Melalui pengembangan-pengembangan tersebut, BTPN Syariah berharap Mitra Tepat dapat menciptakan sebuah ekosistem keuangan digital dalam ruang lingkup sekitarnya. Sebagai informasi, pada kuartal II-2021, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 10,05 triliun, tumbuh 15 persen secara tahunan, dibanding periode sebelumnya Rp 8,74 triliun.