Konten dari Pengguna

Jenis Biaya Overhead dan Cara Menghitungnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
17 Januari 2025 9:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi biaya overhead. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biaya overhead. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Biaya overhead adalah salah satu elemen penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, terutama untuk memastikan operasional berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Biaya overhead berarti biaya tidak langsung. Disebut demikian karena biaya ini mencakup pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan produk, tetapi harus tetap dibayar agar bisnis berjalan.
Biaya overhead terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang diklasifikaskan berdasarkan fungsinya. Apa saja jenis biaya overhead? Simak terus uraian ini untuk mengetahui penjelasan lengkapnya.

Jenis Biaya Overhead

Ilustrasi biaya overhead. Foto: Pexels
Biaya overhead adalah biaya tidak langsung yang penting untuk dipahami oleh pebisnis untuk memudahkan analisis keuangan perusahaan.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari buku Akuntansi Biaya: Konsep Dasar dan Penerapannya karangan Ervina Waty, dkk., berikut jenis biaya overhead berdasarkan fungsinya:

1. Biaya Overhead Tetap (Fixed Overhead)

Biaya overhead tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi atau penjualan. Contohnya, biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya asuransi.
ADVERTISEMENT

2. Biaya Overhead Variabel (Variable Overhead)

Biaya overhead variabel berubah sesuai dengan volume produksi atau aktivitas perusahaan. Beberapa contohnya adalah biaya listrik, biaya bahan bakar, dan biaya pemeliharaan mesin.

3. Biaya Overhead Semi-Variabel (Semi-Variable Overhead)

Biaya semi-variabel adalah kombinasi dari biaya tetap dan variabel. Biaya ini memiliki komponen tetap, akan tetapi dapat meningkat seiring dengan aktivitas tertentu. Contohnya, tagihan telepon (biaya langganan tetap ditambah biaya penggunaan) dan biaya lembur karyawan.

Cara Menghitung Biaya Overhead

Ilustrasi biaya overhead. Foto: Pexels
Selain mengetahui jenis biaya overhead, pengusaha juga perlu memahami cara menghitung biaya ini. Berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk menghitung biaya overhead.

1. Identifikasi Biaya Overhead

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua biaya yang termasuk dalam overhead. Klasifikasinya sesuai dengan yang telah dijabarkan sebelumnya, mulai dari biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.
ADVERTISEMENT

2. Kumpulkan Data Biaya

Catat semua biaya overhead selama periode tertentu, misalnya, bulanan atau tahunan. Pisahkan biaya overhead dari biaya langsung, seperti bahan baku atau tenaga kerja langsung. Misalnya:

3. Hitung Total Biaya Overhead

Jumlahkan semua biaya overhead yang telah diidentifikasi. Berikut contoh perhitungan dari rincian biaya di atas:

4. Tentukan Tarif Overhead

Untuk menghitung tarif overhead, pengusaha perlu membaginya dengan dasar alokasi tertentu, seperti total jam kerja, total biaya tenaga kerja langsung, atau total unit produksi. Rumus tarif overhead:
Total Overhead = Total Biaya Overhead / Dasar Alokasi
ADVERTISEMENT

5. Alokasikan Biaya Overhead

Setelah tarif overhead dihitung, alokasikan biaya overhead ke setiap produk atau proyek berdasarkan dasar alokasi. Berikut contoh penerapannya:

6. Evaluasi dan Pantau Biaya Overhead

Pantau biaya overhead secara berkala untuk memastikan efisiensi dan mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan.
(NDA)