Jurnal Retur Penjualan: Definisi Beserta Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
14 Juli 2022 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menyusun jurnal retur penjualan. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menyusun jurnal retur penjualan. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Setiap perusahaan memiliki berbagai jurnal untuk memudahkan dalam menyusun laporan keuangan. Salah satu di antaranya jurnal retur penjualan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, jurnal retur penjualan berkaitan dengan bentuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan. Guna mengetahui jenis jurnal yang satu ini, simak pengertian dan contohnya melalui pemaparan berikut.

Apa yang Dimaksud dengan Retur Penjualan?

Setiap perusahaan dagang umumnya memberikan fasilitas bagi pelanggan untuk mengembalikan barang. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya mulai dari barang yang tak cocok dengan pesanan, rusak, dan sebagainya.
Adanya pengembalian barang tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan terbaik bagi setiap pelanggannya.
Apabila terjadi pengembalian barang oleh pelanggan, ia akan menerima pengembalian berupa uang atau berupa pengurangan kredit hingga potongan harga. Lalu, apa yang dimaksud dengan retur penjualan?
Contoh jurnal retur penjualan. Foto: Buku Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS/Syaiful Bahri
Menurut Losina Purnastuti dan Indah Mustikawati dalam buku Ekonomi SMA/MA Kelas XII, retur penjualan merupakan pembatalan atas penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan baik sebagian maupun keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam buku Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP dan IFRS oleh Syaiful Bahri, pengembalian atau pembatalan tersebut akan dicatat ke akun retur penjualan. Apabila terdapat retur penjualan dan piutang belum dilunasi, saldo akun piutang usaha dikurangi nilai barang yang dikembalikan.
Pun demikian sebaliknya. Apabila piutang sudah dilunasi, entitas harus mengembalikan kas ke pelanggan senilai dengan barang yang dikembalikan.
Itulah sebabnya, jurnal retur penjualan termasuk ke dalam jurnal pengeluaran kas bersama dengan pembelian secara tunai, pelunasan utang, pembayaran beban hingga pengambilan uang tunai untuk pribadi.

Contoh Jurnal Retur Penjualan

Agar pemahaman mengenai jurnal retur penjualan makin mendalam, simak contoh kasusnya berikut ini.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan contoh di atas, maka cara menghitung retur penjualannya adalah sebagai berikut:
1. Ketahui jumlah pengembalian barang yang dijual
= 5% x Rp30.000.000 = Rp1.500.000
2. Kemudian, akun kas dikreditkan sejumlah 50 persen dari Rp1.500.000. Dengan demikian, diperoleh hasil Rp750.000.
3. Lalu, akun piutang dikreditkan sejumlah 50 persen (sisa penjualan tunai). Dengan demikian, diperoleh hasil Rp750.000.
4. Setelah itu, kurangi persediaan dengan margin kotor (Rp1.500.000 x 20% = Rp300.000). Dengan demikian, akan diperoleh Rp1.500.000 - Rp300.000 =Rp1.200.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, maka transaksinya dapat dicatat sebagai berikut:
Dengan demikian, entri jurnal retur penjualan dapat dituliskan sebagai berikut:
Tabel retur penjualan. Foto: Dok. Istimewa
Lalu, lakukan penyesuaian harga pokok penjualan
Tabel penyesuaian harga pokok. Foto: Unsplash.com
Itulah penjelasan mengenai jurnal retur penjualan beserta contohnya. Semoga bermanfaat!
ADVERTISEMENT
(ANM)