Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kaizen, Cara Ampuh Perbaiki Manajemen Perusahaan
8 Oktober 2021 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu apa itu kaizen? Kaizen merupakan filosofi kerja dari negara yang memiliki julukan “The Land of Rising Sun”. Para pekerja Jepang di negaranya sendiri atau di negara lain tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah kaizen.
ADVERTISEMENT
Kata kaizen dikenalkan oleh Masaaki Imai yang lahir pada tahun 1930. Beliau adalah seorang ahli teori organisasi dan konsultan manajemen Jepang . Karyanya tentang manajemen kualitas, khususnya pada Kaizen, sangat terkenal.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, KAI memiliki arti perbaikan, dan ZEN memiliki arti bagus. Ini bisa diartikan sebagai perbaikan yang bagus terus menerus.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kaizen merupakan perbaikan yang berfokus pada pengembangan dan peningkatan berkelanjutan. Hal ini bisa dimulai dari ditemukannya kesalahan tertentu, sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Sistem kaizen akan mengoreksi kesalahan atau pelanggaran. Dalam hal ini Perusahaan perlu menganalisis masalah apa saja yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut, atau menganalisis masalah yang terkait dengan praktik yang tidak memadai.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perusahaan dan timnya akan terus merumuskan apa yang harus dilakukan dan kebijakan apa yang perlu diambil. Semua karyawan harus mematuhi peraturan secara konsisten. Hasilnya kemudian akan dievaluasi. Kemudian cari cara yang lebih baik, dan seterusnya. Sehingga, proses kaizen akan terus dilakukan secara kontinyu.
3 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menerapkan Kaizen
Dalam menerapkan Kaizen di tempat kerja, anggota organisasi di dalam perusahaan harus bekerja sama dalam mematuhi minimal tiga hal, sebagai berikut:
1. Pemeliharaan Tempat Kerja (5S)
Dalam bahasa Jepang disebut sebagai 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) atau disebut juga 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin). Inti dari 5R, Karyawan mengikuti semua aturan yang disepakati dan ditetapkan pada tiap langkah 5R. Saat mencapai step rajin, mereka telah cukup dibekali untuk mengikuti dan mematuhi berbagai aturan lain dalam pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
2. Menghilangkan Pemborosan
Kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah adalah pemborosan. SDM di tempat kerja memiliki dua kemungkinan, apakah ia memberikan nilai tambah atau tidak memberikan nilai tambah. Hal ini juga berlaku bagi sumber daya perusahaan lainnya. Kaizen lebih menekankan menghilangkan pemborosan daripada menambah investasi bisnis.
3. Standardisasi
Kemajuan yang diraih bukanlah hasil satu lompatan besar ke depan, tetapi diraih karena perubahan kecil tanpa henti yang berhubungan dengan produk atau jasa. Di dalam Kaizen, kesempurnaan itu tidak ada. Artinya tidak ada kemajuan sistem yang bisa memenuhi ideal, selalu saja ada ruang untuk improvement dengan cara melanggengkan usaha yang memberi nilai tambah dan mengeliminasi usaha yang tidak memberi nilai tambah.
Demikianlah ulasan singkat mengenai kaizen, semoga bermanfaat!
ADVERTISEMENT
(AAG)