Manfaat Perhitungan BEP dan Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
24 Juni 2021 5:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manfaat Perhitungan BEP. Dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat Perhitungan BEP. Dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Perhitungan BEP atau Break Even Point merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini karena BEP dapat berpengaruh terhadap keputusan strategis manajer atau direksi dalam ruang lingkup analisis rugi dan laba perusahaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Analisa Laporan Keuangan yang ditulis Munawir, break even atau titik impas adalah suatu keadaan ketika dalam operasi bisnisnya perusahaan tidak menderita rugi maupun tidak mendapatkan untung.
Hal ini terjadi karena total keuntungan dan kerugian berada pada posisi 0 titik Break Even Point. BEP juga tidak jarang digunakan oleh pelaku saham.

Manfaat Perhitungan BEP

Ada beberapa manfaat perhitungan BEP dalam penerapannya di bisnis. Di antaranya yaitu:
- Untuk mengetahui jumlah minimum dari pendapatan yang harus dipertahankan. Tujuannya untuk mencegah kehilangan uang.
- Untuk mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai setiap bulannya.
- Untuk mengetahui perubahan dari segi harga jual, biaya, serta volume penjualan. Dengan BEP juga bisa didapatkan informasi terkait petunjuk dalam menyelesaikan masalah atau pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Manfaat Perhitungan BEP. Dok: Pixabay

Komponen Break Even Point

Terdapat tiga komponen yang akan digunakan dalam perhitungan BEP, antara lain:
ADVERTISEMENT
- Fixed cost (biaya tetap), yaitu biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan baik ketika sedang dalam tahap produksi atau tidak. Contohnya adalah biaya sewa bangunan, gaji pegawai, pajak, dan asuransi usaha.
- Variable cost (biaya variabel), yaitu biaya yang bergantung pada tingkat dan volume produksi perusahaan. Bila produksi meningkat, maka variable cost juga ikut meningkat. Contohnya adalah komisi penjualan, biaya transportasi, biaya listrik dan air, dan lain sebagainya.
- Selling price (harga jual), yaitu harga jual barang atau jasa produksi per unit.

Contoh Perhitungan BEP

Dalam menghitung BEP, terdapat dua rumus yang akan digunakan, yaitu rumus unit dan rumus nominal mata uang. Secara umum, kedua rumus tersebut digambarkan seperti berikut:
BEP Unit = Biaya Tetap : (Harga per Unit : Biaya Variabel per unit)
ADVERTISEMENT
BEP Nominal = Biaya Tetap : (Kontribusi Margin per Unit : Harga per Unit)
Contoh kasusnya misalnya terdapat seorang pengusaha bernama Dulatif. Ia mempunyai toko buku yang biaya tetapnya mencapai Rp 5.000.000. Sementara biaya variabel mencapai Rp 200.000 dan harga jual setiap unitnya Rp 1.500.000.
Untuk perhitungan BEP Unit dari contoh kasus di atas dapat diuraikan menjadi sebagai berikut.
BEP = Rp 5.000.000 : (Rp1.500.000 – Rp200.000)
BEP = 3,84 unit atau 4 unit
Sedangkan, untuk perhitungan BEP nominal, rumus yang digunakan adalah rumus yang kedua, maka perhitungannya menjadi seperti berikut.
BEP= Rp 5.000.000 / (Rp 1.500.000 – Rp 200.000) / Rp 1.500.000
BEP= Rp 5.600.000
Kurang lebih seperti itulah bagaimana cara menghitung BEP dan rumus yang umum digunakan untuk menghitungnya. Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT
(AMP)