Mau Beli Vaksin Corona? Bisa Lewat Online Lho, Begini Caranya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
25 November 2020 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah menyatakan masyarakat kaya diminta membeli vaksin corona secara mandiri alias bayar sendiri. Saat ini, Satgas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, tengah memfinalisasi pengadaan vaksin corona tersebut.
ADVERTISEMENT
Semua vaksin corona yang diimpor dari China (Sinovac), Amerika Serikat (Novavax), dan AstraZeneca (Inggris), itu akan masuk melalui BUMN sektor farmasi, PT Bio Farma (Persero).
"Untuk vaksin mandiri, kebetulan ditugaskan ke BUMN. Nah, BUMN punya kapasitas mendistribusikan. Apalagi kita berpartner ke distributor yang naikkan value added kita. Contoh yang dari swasta itu apakah rumah sakit atau klinik," kata Erick Thohir dalam webinar 'Persiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19' secara virtual, Selasa (24/11).
Lantas bagaimana caranya jika ingin mendapatkan vaksin COVID-19 secara mandiri? Chief Digital Healthcare Officer Bio Farma, Soleh Ayubi, mengatakan penjualan vaksin untuk masyarakat yang melakukan pembelian secara mandiri, akan dilakukan baik secara online maupun offline.
Presiden Joko Widodo (kiri) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
"Untuk vaksin yang mandiri, kita lakukan dengan berbagai channel, dari mulai Apps, web in dan walk in," ujar Soleh dalam diskusi virtual, Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penjualan vaksin corona lewat berbagai jalur distribusi, dilakukan untuk mengakomodir peserta mandiri di seluruh Indonesia. Bagi mereka yang berada di daerah, bisa membeli secara online. Sementara bagi mereka yang tinggal di wilayah pelosok akan dijual dengan offline. Sebab, infrastruktur seperti sinyal tidak memungkinkan jika dijual dengan online.
"Jadi untuk daerah-daerah yang teknologinya sangat masif, kita berharap sebagian besar orang pake app in dan web in. Kalau di daerah-daerah yang belum maju, kita pakai walk in," jelasnya.
Mengenai teknis selanjutnya, nantinya akan diumumkan oleh pemerintah. Pengumuman akan dikoordinasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan juga Kementerian Kesehatan. "Akan ada semacam pengumuman yang dikoordinasikan Kominfo dan Kementerian Kesehatan kapan bisa vaksinasi. Sosialisasi ini akan efektif dilakukan di berbagai media," jelasnya.
ADVERTISEMENT