Mengapa Perlu Mempelajari Ekonomi Makro? Ini Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
5 Februari 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ekonomi makro. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ekonomi makro. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang penting untuk dipelajari oleh seluruh lapisan masyarakat. Mengapa perlu mempelajari ekonomi makro?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dalam situs resmi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU, ekonomi makro penting dipelajari karena membahas tentang perekonomian secara keseluruhan.
Cabang ilmu ini mempelajari hubungan antara variabel-variabel yang ada, serta bagaimana kebijakan dan peristiwa ekonomi tertentu dapat memengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Beberapa contoh ekonomi makro, yaitu inflasi, kebijakan moneter, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB), hingga fenomena pengangguran.

Tujuan Ekonomi Makro

Ilustrasi ekonomi makro. Foto: Pexels
Dihimpun dari buku Ekonomi Makro di Era Digitalisasi yang ditulis oleh Reni Astuti, dkk., berikut beberapa tujuan utama ekonomi makro:

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Hal ini mencakup upaya untuk meningkatkan output ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan dapat menciptakan peluang kerja, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT

2. Stabilitas Harga

Stabilitas harga berarti mencegah inflasi (kenaikan umum harga barang dan jasa) yang tinggi atau deflasi (penurunan harga yang berkelanjutan). Bank sentral sering bertanggung jawab mengendalikan inflasi dengan mengatur kebijakan moneter.

3. Penciptaan Lapangan Kerja

Terciptanya lapangan kerja yang cukup, maka dapat mengurangi tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menjadi masalah sosial dan ekonomi yang serius. Oleh karena itu, menciptakan pekerjaan adalah prioritas.

4. Stabilitas Keuangan

Mencegah krisis keuangan, seperti krisis perbankan atau krisis pasar saham, adalah tujuan lain dalam ekonomi makro. Stabilitas keuangan adalah penting untuk menjaga kepercayaan dan kestabilan sistem keuangan.

5. Distribusi Pendapatan yang Adil

Meskipun pertumbuhan ekonomi adalah tujuan, penting juga untuk memastikan bahwa manfaatnya didistribusikan secara adil di seluruh lapisan masyarakat. Tujuan ini termasuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
ADVERTISEMENT

6. Stabilitas Neraca Pembayaran

Penting untuk mencapai stabilitas dalam neraca pembayaran suatu negara, yang mencakup perdagangan internasional, investasi, dan transfer internasional. Stabilitas ini memungkinkan negara untuk membayar utang luar negeri dan menjaga stabilitas mata uang nasional.

7. Perlindungan Lingkungan

Tujuan ekonomi makro juga mencakup keberlanjutan lingkungan. Ekonomi yang berkelanjutan harus memperhitungkan dampak ekonomi terhadap lingkungan alamiah dan mencari cara untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.

8. Keamanan Sosial

Tujuan ini mencakup jaminan keamanan sosial bagi warga negara, seperti sistem jaminan kesehatan, pensiun, dan dukungan bagi mereka yang rentan secara ekonomi.

Bentuk-bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Ilustrasi ekonomi makro. Foto: Pexels
Mengutip dari Modul Teori Ekonomi Makro oleh Veritia dkk., berdasar penyelesaian masalah dan tujuannya, pemerintah membagi kebijakan ekonomi makro menjadi berikut ini:
ADVERTISEMENT

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah. Tujuannya, memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral untuk mengubah penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

3. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan fiskal dan moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter dipandang sebagai kebijakan dari segi permintaan.
(NDA)