Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Kompor Induksi PLN dan Keunggulannya
22 Desember 2022 8:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kompor induksi PLN kini hadir sebagai alternatif penggunaan kompor gas. PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi menjelaskan, kompor induksi PLN merupakan kompor yang menggunakan energi listrik sebagai energi panas.
Agung sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena dinilai memiliki beragam keunggulan dan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat serta negara.
"PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien," kata Agung Murdifi seperti dikutip dari laman resmi PT PLN (Persero).
Keunggulan Kompor Induksi PLN
Menurut pernyataan Agung, keunggulan paling utama dari penggunaan kompor induksi PLN, yakni lebih praktis. Pasalnya, pengguna kompor induksi tidak lagi perlu menukar tabung LPG ketika habis.
Kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat. Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga waktu memasak juga lebih cepat karena penyebaran panas lebih merata.
ADVERTISEMENT
Keunggulan berikutnya adalah lebih aman. Kompor listrik induksi tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko kebakaran jauh lebih kecil. Selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.
"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya, sebab tidak menghasilkan emisi. Selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," papar Agung.
Dari sisi biaya, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp 125.400.
Artinya, total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi, yakni harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp 1.444,7. Sedangkan kebutuhan listrik per bulan 82 kWh.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp 118.465, sehingga terdapat penghematan sekitar Rp 86.335 setiap bulan.
Tak hanya pengguna yang mendapat manfaat, negara juga memperoleh penghematan subsidi dan impor jika masyarakat beralih menggunakan kompor induksi.
Dalam kajian PLN, untuk konversi sejumlah 300 ribu pengguna per tahunnya, akan dapat memberikan penghematan subsidi LPG sekitar Rp 450 miliar dan menekan biaya impor LPG sebesar Rp 220 miliar.
"Jika beralih menggunakan kompor induksi Indonesia juga akan mandiri energi sebab tanpa harus bergantung ke impor. Sebab selama ini kompor LPG sebagian besar penyediaan energinya masih impor," tambahnya.
(NDA)