Konten dari Pengguna

Mengenal Siklus Akuntasi Perusahaan Jasa, Begini Tahapnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
3 Juli 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Foto: Pexels.com/Kuncheek
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Foto: Pexels.com/Kuncheek
ADVERTISEMENT
Siklus akuntansi perusahaan jasa salah satunya terdiri dari menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar siklus akuntansi perusahaan jasa lebih lanjut, simak juga pengertian dan siklusnya di artikel Berita Bisnis berikut ini.

Pengertian Siklus Akuntasi Perusahaan Jasa

Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa sebagai produk utamanya. Contoh perusahaan jasa adalah GoJek, Ruang Guru, Zenius Education, dan lainnya.
Mengutip www.netsuite.com, siklus akuntansi adalah proses multi-langkah yang digunakan suatu bisnis untuk membuat catatan akurat tentang posisi keuangan mereka.
Jumlah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk melewati siklus akuntansi bergantung pada beberapa faktor, termasuk volume transaksi, penggunaan teknologi, dan jenis penutupan keuangan yang digunakan (hard close dan soft close).

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Ilustrasi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Foto: Pexels.com/Yan Krukau
Menurut repositori.kemdikbud.go.id, siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri atas:
ADVERTISEMENT
Adapun menurut investopedia.com, siklus akuntasi perusahaan jasa terdiri atas delapan, yakni:

1. Mengidentifikasi Transaksi

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi yang terjadi. Setiap transaksi harus dicatat dengan benar pada pembukuan perusahaan.
Banyak perusahaan menggunakan teknologi point of sale yang terhubung dengan pembukuan mereka untuk mencatat transaksi pembayaran dan penjualan.

2. Mencatat Transaksi dalam Jurnal

Langkah kedua adalah pembuatan entri jurnal untuk setiap transaksi. Akuntansi kas mengharuskan transaksi dicatat saat kas diterima atau dibayarkan (akuntansi double entry).
Dengan akuntansi double-entry, setiap transaksi memiliki debit dan kredit yang sama satu sama lain. Hal ini umum terjadi pada transaksi antar-perusahaan.
ADVERTISEMENT

3. Mem-posting

Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, transaksi tersebut harus dimasukkan ke akun dalam buku besar. Buku besar menyediakan rincian dari semua aktivitas akuntansi per akun. Hal ini memungkinkan pemegang buku untuk memantau posisi dan status keuangan per akun.

4. Menyesuaikan Neraca Saldo

Pada akhir periode akuntansi, penyesuaian neraca saldo dihitung sebagai langkah keempat dalam siklus akuntansi. Neraca saldo menunjukkan saldo yang belum disesuaikan di setiap akunnya.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa total saldo kredit dan total saldo debit sama. Langkah ini dapat menemukan banyak kesalahan jika ada angka-angka yang tak sesuai.

5. Menganalisis Lembar Kerja

Menganalisis lembar kerja dan mengidentifikasi entri penyesuaian merupakan langkah kelima dalam siklus akuntasi perusahaan. Lembar kerja dibuat dan digunakan untuk memastikan bahwa debit dan kredit sama. Jika ada perbedaan, penyesuaian perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT

6. Menyesuaikan Entri Jurnal

Pada langkah keenam, pemegang buku membuat penyesuaian dan selanjutnya dicatat sebagai entri jurnal jika diperlukan.

7. Melaporkan Keuangan

Setelah membuat semua entri penyesuaian, perusahaan kemudian membuat laporan keuangan. Untuk sebagian besar perusahaan, laporan ini mencakup laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

8. Menutup Pembukuan

Terakhir, perusahaan mengakhiri siklus akuntansi dengan menutup pembukuannya di penghujung hari pada tanggal tutup buku yang ditentukan. Laporan penutupan menyediakan laporan untuk analisis kinerja selama periode tersebut.
Setelah penutupan, siklus akuntansi dimulai lagi dari awal dengan periode pelaporan yang baru. Penutupan biasanya merupakan saat yang tepat untuk mengajukan dokumen, merencanakan periode pelaporan berikutnya, dan meninjau kalender acara dan tugas-tugas di masa depan.
(MQ)