Mengenal Verifikasi dan Validasi dalam Dunia Bisnis Fintech

Ilustrasi verifikasi dan validasi data. Foto: Pixabay

Proses verifikasi dan validasi seringkali diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan bisnis. Pada kegiatan bisnis, proses verifikasi dan validasi kerap ditemukan pada aplikasi penyedia layanan keuangan atau perusahaan fintech.

Verifikasi dan validasi yang dilakukan pada aplikasi keuangan biasanya dikaitkan dengan proses pencocokan antara data yang dimasukkan oleh user dengan data yang sudah dimiliki perusahaan di database.

Pencocokan ini digunakan untuk memastikan bahwa user yang mengajukan akses benar-benar sang pemilik akun aplikasi keuangan, dan bukan dari pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

Setidaknya terdapat tiga metode yang dapat digunakan aplikasi keuangan untuk mendukung proses verifikasi dan validasi. Metode proses verifikasi dan validasi meliputi Phone Number Verification, Identity Verification, dan Biometric Verification.

Mengenal Verifikasi dan Validasi dalam Dunia Bisnis Fintech

Ilustrasi verifikasi dan validasi data. Foto: Pixabay

Dalam bisnis fintech, verifikasi dan validasi dimaknai sebagai sebuah upaya untuk memastikan kebenaran data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk kebutuhan akses atau transaksi, dengan membandingkannya pada database yang sudah dimiliki.

Saat data yang masuk sudah terverifikasi dan valid, maka dapat diasumsikan transaksi atau akses yang diminta benar-benar berasal dari pengguna atau nasabah yang memiliki akun pada aplikasi tersebut, dan bukan dari pihak lain yang mencoba melakukan pembobolan akun atau akses ilegal.

Metode Verifikasi dan Validasi dalam Dunia Bisnis Fintech

Telah disebutkan sebelumnya, fitur yang umum digunakan dalam dunia bisnis fintech untuk verifikasi dan validasi meliputi Phone Number Verification, Identity Verification, dan Biometric Verification. Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Verihubs:

1. Phone Number Verification

Phone Number Verification umumnya digunakan untuk mengirimkan one time password (OTP) ketika melakukan transaksi. Seperti yang kita ketahui, pendaftaran akun dalam aplikasi keuangan wajib mencantumkan nomor telepon, agar data tersebut teregistrasi dengan data di KTP.

Proses verifikasi dan validasi ini bisa diterapkan dengan dua cara, yakni SMS Global OTP menggunakan pesan singkat seluler, dan WhatsApp Global OTP yang menggunakan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp.

Ilustrasi verifikasi dan validasi data. Foto: Pixabay

2. Identity Verification

Proses verifikasi dan validasi Identity Verification biasanya cenderung menggunakan KTP sebagai input data yang diminta oleh sistem. Data yang diinput kemudian akan dibandingkan dengan data di database, sehingga didapatkan kecocokan yang valid.

Cara ini pun juga bisa dilakukan dengan dua metode, yakni OCR for ID Card yang mampu membaca data teks dari KTP menggunakan teknologi AI, dan ID Check yang membandingkan data gambar KTP dengan data yang ada di dinas kependudukan.

3. Biometric Verification

Biometric Verification adalah proses verifikasi dan validasi menggunakan data biometrik. Dalam proses ini, perusahaan mengandalkan teknologi AI untuk membandingkan data yang dimasukkan user dengan dokumen yang sudah dimiliki sebelumnya.

Sama seperti Phone Number Verification dan Identity Verification, biometric verification juga dilakukan dengan dua metode, yakni Face Recognition dan Liveness Detection.

Face Recognition untuk membandingkan foto user yang diminta dengan foto yang ada di database. Sementara Liveness Detection untuk memastikan foto atau video yang dimasukkan sebagai data berasal dari wajah manusia asli dan bukan topeng atau replika.

(NDA)