Konten dari Pengguna

Metode Pencatatan Persediaan Barang FIFO, LIFO, dan Avarage

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
15 Juli 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Metode Pencatatan Persediaan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Metode Pencatatan Persediaan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Suatu perusahaan tentunya memerlukan adanya pencatatan persediaan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan. Terdapat beberapa metode pencatatan persediaan barang yang biasanya digunakan.
ADVERTISEMENT
Pencatatan persediaan sangat membantu dalam mengontrol serta mengelola masuk keluarnya persediaan, setelah dilakukannya suatu pencatatan persediaan.
Selain itu, fungsi mencatat persediaan barang antara lain mendeteksi persediaan barang, melakukan analisis barang masuk dan keluar, meminimalisasi risiko kehilangan barang, menghitung laba perusahaan, serta dapat memberikan data barang yang mengalami permintaan tinggi atau rendah.
Metode pencatatan persediaan barang sangat diperlukan pada bagian gudang. Untuk mencatat semua barang dagang, kamu perlu menerapkan metode pencatatan persediaan barang. Selengkapnya akan dibahas melalui uraian berikut.

Metode Pencatatan Persediaan Barang

Ada dua macam metode pencatatan persediaan menurut Baridwan (2011:160) yaitu sistem perpetual dan periodik. Pencatatan persediaan barang berfungsi untuk menghitung nilai persediaan barang, menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP), dan mengetahui persediaan akhir barang.
ADVERTISEMENT
1. Metode Perpetual
Menurut Santoso (2010:241), sistem pencatatan perpetual merupakan suatu metode pengelolaan persediaan di mana pencatatan mutasi persediaan dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Sehingga mutasi persediaan selama satu periode termonitor dan setiap saat jumlah maupun nilai persediaan selama satu periode termonitor dan setiap saat jumlah maupun nilai persediaan dapat diketahui tanpa melakukan secara fisik.
Metode persediaan perpetual memiliki beberapa karakteristik seperti pembelian persediaan di debet ke dalam akun persediaan (inventory), biaya pengangkutan masuk, retur dan pengurangan pembelian dicatat ke dalam akun persediaan.
Lalu, harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan dengan mendebet akun harga pokok dan mengkredit akun persediaan, perhitungan fisik persediaan dilakukan untuk mencocokan jumlah fisik persediaan dengan jumlah yang tercatat pada kartu gudang dan kartu persediaan.
ADVERTISEMENT
2. Metode Periodik atau Fisik
Sistem pencatatan periodik adalah suatu sistem pengelolaan persediaan di mana dalam penentuan persediaan dilakukan melakukan melalui perhitungan secara fisik (physical counting) yang lazim dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi dalam rangka penyiapan laporan keuangan.
Melalui perhitungan fisik ini, jumlah kuantitas persediaan (inventory quantity) akan diketahui ( misalnya dalam berat, meter, kilogram dan sebagainya) sehingga nilai persediaan (inventory value) dapat dihitung dengan mengalikan jumlah kuantitas persediaan dengan suatu harga.
Ilustrasi Perbedaan FEFO, FIFO, dan LIFO. Foto: Lagos Food Bank Initiative/Pexels

Jenis Metode Penilaian Persediaan Barang

Ada tiga metode penilaian pencatatan harga pokok penjualan barang dagang. Ketiga metode tersebut adalah FIFO, LIFO, dan average, berikut selengkapnya.
1. Metode First In First Out (FIFO)
Metode masuk pertama, keluar pertama ini berasumsi bahwa barang yang pertama kali dibeli ialah barang yang pertama kali dijual. Selanjutnya, barang yang terakhir kali dibeli merupakan barang yang tersisa sebagai persediaan.
ADVERTISEMENT
Pengertian FIFO adalah metode pengelolaan stok barang di mana barang yang pertama kali masuk harus dijual terlebih dahulu daripada barang yang datang belakangan.
Ketika metode FIFO digunakan selama periode inflasi, biaya unit yang lebih awal akan lebih rendah dibandingkan biaya unit paling terakhir. Dengan demikian, metode ini akan menghasilkan laba kotor lebih tinggi.
2. Metode Last In First Out (LIFO)
Metode terakhir masuk, pertama keluar adalah metode di mana barang yang terakhir kali masuk akan dijual atau dikeluarkan terlebih dahulu atau harus dijual secepatnya.
Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia, metode ini berasumsi bahwa barang yang dibeli paling akhir ialah barang yang pertama kali dijual.
Barang yang menggunakan metode stok LIFO adalah jenis barang yang tidak memiliki masa kedaluwarsa sehingga penjual tidak perlu khawatir untuk menyimpan barang tersebut dalam jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Ketika metode LIFO ini digunakan selama periode inflasi, hasilnya akan berkebalikan dengan metode-metode yang lain. Metode LIFO menghasilkan jumlah lebih tinggi untuk harga pokok penjualan (HPP), jumlah yang lebih rendah untuk laba kotor, dan jumlah lebih rendah untuk persediaan akhir.
3 Metode Rata-rata (Average)
Pada metode ini, harga pokok barang dagang yang berbeda-beda tanggal pembeliannya dirata-ratakan untuk mendapatkan harga pokok yang tercatat pada laporan laba rugi. Atau dapat dikatakan sebagai metode tengah antara FIFO dan LIFO.
Dengan menggunakan metode average atau rata-rata, maka penjual akan mengeluarkan barang dengan membagi jumlah nilai persediaan barang dan stok unit yang ada di tempat penyimpanan.
(SRS)