Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pemasaran Konvensional: Pengertian, Metode, dan Ciri-cirinya
26 Oktober 2023 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemasaran konvensional adalah segala bentuk promosi dengan menggunakan media offline seperti televisi , surat kabar, brosur, papan reklame, radio, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pemasaran konvensional sering juga disebut sebagai pemasaran tradisional . Meskipun dianggap sudah ketinggalan zaman, jenis pemasaran ini masih tetap dilakukan hingga saat ini.
Pemasaran konvensional dilakukan untuk menciptakan pengetahuan masyarakat terkait suatu produk atau layanan. Simak informasi lengkapnya dalam uraian berikut.
Metode Pemasaran Konvensional
Di bawah ini adalah beberapa metode yang umum diterapkan dalam pemasaran secara konvensional, sebagaimana dirangkum dari laman Indeed:
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Pemasaran Konvensional
Merujuk buku Manajemen Pemasaran oleh Erina Alimin, Eddy, Diana Afriani, dkk, beberapa ciri-ciri pemasaran konvensional yang membedakannya dengan jenis pemasaran lain adalah:
1. Menggunakan Media Tradisional
Ciri utama dari pemasaran konvensional adalah menggunakan media tradisional (non-internet), seperti radio, televisi, media cetak, brosur, papan iklan, dan lain-lain yang mana media-media tersebut bisa dimanfaatkan tanpa penggunaan internet.
2. Menjangkau Audiens Luas dan Variatif
Penggunaan media seperti TV, radio, atau papan reklame memungkinkan suatu bisnis dalam menjangkau audiens baru yang memiliki karakteristik yang beragam.
Untuk menargetkan audiens dengan karakteristik tertentu, perusahaan bisa melakukan cara pemasaran konvensional, seperti selebaran, surat langsung, dan lain-lain.
3. Materi Pemasaran Dapat Dimanfaatkan Kembali
Perusahaan seringkali menggunakan dan memanfaatkan kembali selebaran, iklan, TV, atau iklan radio yang sama, seperti iklan yang berjalan pada periode waktu tertentu. Dengan cara ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan uang untuk mempromosikan bisnis.
ADVERTISEMENT
4. Menujukkan Kredibilitas Perusahaan
Perilaku konsumen sering kali mengasosiasikan pemasaran konvensional dengan perusahaan yang besar dan hebat. Konsumen menganggap perusahaan tersebut memiliki umur panjang, memiliki potensi pertumbuhan, dan stabilitas keuangan merek.
5. Memungkinkan Merek Mudah Diingat
Kampanye pemasaran tradisional multimedia adalah peluang besar untuk meningkatkan ingatan merek di antara konsumen dan meningkatkan keakraban dengan misi, nilai, dan produk perusahaan.
6. Menggunakan Biaya yang Besar
Beberapa metode pemasaran konvensional dapat digunakan kembali dapat menghemat uang, mengingat membayar ruang iklan dan mencetak materi iklan bisa mahal.
Untuk itu, pertimbangkan kembali target pasar sesuai karakteristik demografi yang akan disasar. Pilihlah audiens yang sekiranya cocok untuk strategi pemasaran konvensional sehingga lebih strategis dan hemat biaya.
7. Tidak Bisa Diukur
Indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI) adalah metrik yang digunakan pemasar untuk mengukur keterlibatan audiens dengan kampanye iklan, dan ini jauh lebih mudah untuk dilacak secara digital.
ADVERTISEMENT
Pemasaran tradisional tidak menawarkan wawasan langsung tentang perilaku konsumen. Oleh karena itu, tim pemasaran dapat menetapkan tolok ukur lain untuk mengukur efektivitas, seperti mengukur pelanggan baru yang diperoleh atau produk yang dijual sejak peluncuran kampanye.
(NDA)