Konten dari Pengguna

Pemasaran Konvensional: Pengertian, Metode, dan Ciri-cirinya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
26 Oktober 2023 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemasaran konvensional. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemasaran konvensional. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pemasaran konvensional adalah segala bentuk promosi dengan menggunakan media offline seperti televisi, surat kabar, brosur, papan reklame, radio, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pemasaran konvensional sering juga disebut sebagai pemasaran tradisional. Meskipun dianggap sudah ketinggalan zaman, jenis pemasaran ini masih tetap dilakukan hingga saat ini.
Pemasaran konvensional dilakukan untuk menciptakan pengetahuan masyarakat terkait suatu produk atau layanan. Simak informasi lengkapnya dalam uraian berikut.

Metode Pemasaran Konvensional

Ilustrasi metode pemasaran konvensional. Foto: Unsplash
Di bawah ini adalah beberapa metode yang umum diterapkan dalam pemasaran secara konvensional, sebagaimana dirangkum dari laman Indeed:
ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Pemasaran Konvensional

Ilustrasi pemasaran konvensional. Foto: Unsplash
Merujuk buku Manajemen Pemasaran oleh Erina Alimin, Eddy, Diana Afriani, dkk, beberapa ciri-ciri pemasaran konvensional yang membedakannya dengan jenis pemasaran lain adalah:

1. Menggunakan Media Tradisional

Ciri utama dari pemasaran konvensional adalah menggunakan media tradisional (non-internet), seperti radio, televisi, media cetak, brosur, papan iklan, dan lain-lain yang mana media-media tersebut bisa dimanfaatkan tanpa penggunaan internet.

2. Menjangkau Audiens Luas dan Variatif

Penggunaan media seperti TV, radio, atau papan reklame memungkinkan suatu bisnis dalam menjangkau audiens baru yang memiliki karakteristik yang beragam.
Untuk menargetkan audiens dengan karakteristik tertentu, perusahaan bisa melakukan cara pemasaran konvensional, seperti selebaran, surat langsung, dan lain-lain.

3. Materi Pemasaran Dapat Dimanfaatkan Kembali

Perusahaan seringkali menggunakan dan memanfaatkan kembali selebaran, iklan, TV, atau iklan radio yang sama, seperti iklan yang berjalan pada periode waktu tertentu. Dengan cara ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan uang untuk mempromosikan bisnis.
ADVERTISEMENT

4. Menujukkan Kredibilitas Perusahaan

Perilaku konsumen sering kali mengasosiasikan pemasaran konvensional dengan perusahaan yang besar dan hebat. Konsumen menganggap perusahaan tersebut memiliki umur panjang, memiliki potensi pertumbuhan, dan stabilitas keuangan merek.

5. Memungkinkan Merek Mudah Diingat

Kampanye pemasaran tradisional multimedia adalah peluang besar untuk meningkatkan ingatan merek di antara konsumen dan meningkatkan keakraban dengan misi, nilai, dan produk perusahaan.

6. Menggunakan Biaya yang Besar

Beberapa metode pemasaran konvensional dapat digunakan kembali dapat menghemat uang, mengingat membayar ruang iklan dan mencetak materi iklan bisa mahal.
Untuk itu, pertimbangkan kembali target pasar sesuai karakteristik demografi yang akan disasar. Pilihlah audiens yang sekiranya cocok untuk strategi pemasaran konvensional sehingga lebih strategis dan hemat biaya.

7. Tidak Bisa Diukur

Indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI) adalah metrik yang digunakan pemasar untuk mengukur keterlibatan audiens dengan kampanye iklan, dan ini jauh lebih mudah untuk dilacak secara digital.
ADVERTISEMENT
Pemasaran tradisional tidak menawarkan wawasan langsung tentang perilaku konsumen. Oleh karena itu, tim pemasaran dapat menetapkan tolok ukur lain untuk mengukur efektivitas, seperti mengukur pelanggan baru yang diperoleh atau produk yang dijual sejak peluncuran kampanye.
(NDA)