Pemerintah Anggarkan Jasa Influencer Rp 90 M, Apa Bedanya dengan Buzzer?

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
14 Februari 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemerintah anggarkan jasa influencer Rp 90 miliar. Apa bedanya dengan buzzer? Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemerintah anggarkan jasa influencer Rp 90 miliar. Apa bedanya dengan buzzer? Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo meminta kepada masyarakat untuk aktif memberikan masukan dan juga kritik terhadap pemerintah. Tapi, respons masyarakat atas pernyataan tersebut justru tak disambut hangat.
ADVERTISEMENT
Sejumlah masyarakat mengkhawatirkan keberadaan buzzer pro pemerintah membuat ketakutan kepada publik yang ingin menyampaikan pendapatnya. Karena tak sedikit para pengkritik di media sosial justru diserang oleh oknum tersebut.
Fadjaroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden membantah hal itu. Ia menyatakan kalau pemerintah tak memiliki buzzer, tapi menggunakan jasa influencer.
Adapun dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk menggunakan jasa influencer menuai sorotan karena dianggap tak transparan. Dikabarkan, kalau pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 90 miliar dalam APBN hanya untuk menyewa jasa influencer.
Lalu, apa sebenarnya influencer itu? Apa saja perbedaan antara influencer dan buzzer? Untuk mengetahui hal tersebut, simak artikelnya di bawah ini.

Pengertiannya

Melihat pengertian dari istilah buzzer dan influencer tentunya sangat berbeda. Influence memiliki arti mempengaruhi sehingga influencer berarti pemengaruh atau seseorang yang bisa mempengaruhi individu lain melalui pendapat yang dikemukakannya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan buzzer, dengan turunan kata buzz artinya adalah dengung sehingga buzzer yang berarti pendengung. Dengan kata lain, buzzer dikatakan sebagai orang yang menyalurkan suatu isu, informasi, atau kepentingan untuk diketahui oleh khalayak ramai.

Identitas dan Keahliannya

Ada pula dilihat dari identitas dan keahlian dari dua profesi tersebut juga berbeda. Influencer merupakan seseorang yang memiliki nama dan latar belakangnya jelas. Jumlah pengikut di media sosial mereka juga besar.
Influencer punya keahlian dan kredibilitas dalam suatu bidang sehingga tidak bisa menyampaikan semua isu atau informasi dalam mempengaruhi pengikutnya. Sebagai contoh, ada influencer yang punya keahlian di bidang keuangan sehingga pesan yang disampaikan oleh influencer tersebut dapat dipercaya dan menjadi patokan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk buzzer, mereka tidak memiliki identitas yang jelas alias anonim. Umumnya, buzzer berasal dari kelompok atau korporasi tertentu yang memiliki kepentingan tersendiri dan mendapat dukungan dana dari organisasi terkait.
Keahlian yang dimiliki buzzer pun tidak jelas, mereka bisa menyebarkan isu apa pun sesuai kepentingannya, misalnya berbicara tentang ekonomi, politik, atau budaya. Meskipun demikian, seorang buzzer juga punya audiens di media sosial yang cukup banyak.

Tugas dan Cara Kerjanya

Seorang influencer sudah punya self branding yang kuat. Mereka dengan mudah mengajak audiensnya menggunakan suatu produk atau jasa karena memiliki kemampuan di bidang tersebut sehingga opininya mudah dipercaya.
Mereka akan menghasilkan konten yang mendalam atau mendetail untuk mempromosikan suatu produk. Misalnya, mereka akan menjabarkan kelebihan produk tersebut, memberikan tutorial penggunaannya, serta memberikan alasan yang dapat mempengaruhi audiensnya membeli atau menggunakan produk terkait.
ADVERTISEMENT
Sementara dengan buzzer, tugasnya hanya menyiarkan atau mendorong suatu isu/informsi agar diketahui oleh masyakarat luas. Untuk kontennya juga lebih fleksibel, bahkan bisa melalui iklan dari fitur media sosial.