Pendiri Tokopedia, Mengenal Perjalanan Karier William Tanuwijaya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
12 September 2022 8:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan dalam acara konferensi pers "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tokopedia William Tanuwijaya memberikan paparan dalam acara konferensi pers "Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia" di Jakarta, Kamis (10/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Tokopedia adalah platform jual beli online pertama di Indonesia yang kini telah berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar. Dengan pencapaiannya tersebut, tidak sedikit orang yang penasaran dengan sosok pendiri Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman resmi Tokopedia, William Tanuwijaya adalah figur di balik berdirinya berdirinya Tokopedia. William mendirikan Tokopedia pada 17 Agustus 2009 bersama seorang temannya, Leontinus Alpha Edison.
Lewat perusahaan ciptaannya ini, ia pernah masuk dalam jajaran 150 orang terkaya di Indonesia. Sebagai CEO Tokopedia, Wiliam mengumpulkan total kekayaan mencapai 130 juta dolar AS, atau sekitar Rp 1,88 triliun.
Perjalanan karier William Tanuwijaya bisa dikatakan cukup unik. Penasaran dengan perjalanan karier William Tanuwijaya sebagai sosok pendiri Tokopedia? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Perjalanan Karier William Tanuwijaya sebagai Pendiri Tokopedia

William Tanuwijaya. Foto: Dok. Tokopedia
Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA memilih untuk merantau ke Jakarta demi mengenyam pendidikan yang lebih baik, mengikuti keinginan ayah dan pamannya.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, pada tahun kedua perkuliahan, sang ayah jatuh sakit yang mana mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Kerjaan sampingan yang dipilih William kala itu adalah operator di warung internet (warnet).
Setelah lulus dari Universitas Bina Nusantara, William melanjutkan kariernya dengan bekerja di kantor yang bergerak di bidang pengembangan software komputer berbeda selama empat tahun. Pada 2007, ia memiliki ide untuk mempunyai perusahaan sendiri.
Dia bertekad untuk membangun marketplace yang menghubungkan penjual dan pembeli dari seluruh nusantara, menyelesaikan masalah ketimpangan peluang dan kepercayaan. Sayangnya, ia tidak memiliki modal yang cukup untuk mewujudkan ide tersebut.
William mendatangi banyak sekali para calon pemodal dan menceritakan ide tentang membangun marketplace pertama di Indonesia, namun perlu waktu dua tahun untuk mewujudkan mimpinya itu.
ADVERTISEMENT
Pada 2009, Tokopedia akhirnya dapat dijalankan setelah mendapat kepercayaan dari seorang pemodal yakni mantan bosnya, PT Indonusa Dwitama. William juga mengajak teman kuliahnya Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia.
Di tahun pertamanya, Tokopedia berhasil mendapatkan penghargaan dari Bubu Awards sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia. Pada 2010, Tokopedia akhirnya berhasil mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti East Ventures, CyberAgent Venture, NetPrice, dan Softbank.
Pada 2014, Tokopedia kembali mencatat rekor sebagai perusahaan di Asia Tenggara yang mendapat suntikan dana US$ 100 juta dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet and Media Inc (SIMI). Tokopedia pun semakin berjaya.
Pada 17 Agustus 2017, Tokopedia berhasil meraih investasi USD 1,1 miliar atau sekitar Rp14 triliun dari Alibaba, raksasa e-commerce asal Cina milik Jack Ma. Suntikan dana ini pun menjadikan valuasi Tokopedia menembus hingga USD 7 miliar.
ADVERTISEMENT
Tokopedia bahkan menjuarai pasar Tanah Air dengan 157 juta pengunjung pada kuartal pertama 2022, menyisihkan marketplace lain seperti Shopee, Bukalapak, Lazada, dan Blibli. Tokopedia menjangkau 99 persen kota di Indonesia dengan 12 juta lebih penjual.
(NDA)