Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pengangguran Friksional: Definisi dan Cara Mengatasinya
22 Februari 2022 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah perekonomian di Indonesia , yakni jumlah angka pengangguran . Masalah tersebut memiliki beragam jenis, salah satunya pengangguran friksional.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku berjudul Ekonomi Indonesia: Wujud Internalisasi Nilai-Nilai Keindonesiaan yang ditulis Miftah Rakhmadian dan Novi Eko Prasetyo, pengangguran merupakan angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Pengangguran merupakan masalah serius bagi sebuah negara, termasuk Indonesia.
Sementara itu, pengangguran friksional secara umum dapat dipahami sebagai jenis pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.
Mengenal Pengangguran Friksional
Menurut Alam S., dalam buku EKONOMI: - Jilid 2, pengangguran friksional adalah jenis pengangguran yang muncul akibat adanya kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dengan pihak pelamar kerja.
Persoalan temporer tersebut berupa waktu yang diperlukan dalam proses melamar dan menyeleksi bagi pihak pemberi kerja maupun pencari kerja itu sendiri. Perusahaan sebagai pihak pemberi kerja membutuhkan pelamar dengan kualitas tinggi. Inilah mengapa, dalam proses tersebut akan memakan banyak waktu.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dari pihak pemberi kerja, pengangguran friksional juga disebabkan oleh pencari kerja yang menginginkan adanya berbagai manfaat dari tempat ia bekerja. Dengan kata lain, untuk mendapatkan berbagai keuntungan dari suatu tempat kerja, pelamar membutuhkan waktu untuk memutuskan pilihan.
Menurut Gregory Mankiw dalam buku Macroeconomics 6 th Edition, kondisi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa pekerja memiliki preferensi sekaligus kemampuan yang berbeda. Pun demikian dengan jenis pekerjaan yang tersedia.
Tak hanya itu, pengangguran friksional dapat disebabkan oleh arus informasi tentang calon karyawan dan lowongan kerja yang tak sempurna. Selain itu, mobilitas geografis pekerja yang tidak instan menjadi alasan di balik terjadinya pengangguran jenis ini.
Berdasarkan beberapa hal di atas, kecocokan antara pemberi dengan pelamar kerja yang tepat memerlukan waktu sehingga perolehan kerja menjadi rendah.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Setiap masalah, tentu terdapat solusi yang dapat diterapkan. Pun demikian dengan pengangguran friksional. Menurut Syamsul Rivai dalam buku Mari Belajar Ekonomi: Buku Peminatan Ilmu Sosial Kelas XI, cara mengatasi pengangguran friksional salah satunya dengan menyediakan setiap informasi yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran tenaga kerja secara lengkap.
ADVERTISEMENT
Upaya tersebut akan mempermudah pemberi maupun pelamar kerja dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, tingkat perolehan dan pemenuhan tenaga kerja dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
Di samping itu, pengangguran friksional dapat diminimalkan dengan memperluas kesempatan kerja. Salah satunya dengan membangun industri baru yang bersifat padat karya. Selain itu, pengangguran friksional dapat diatasi dengan menggalakkan program transmigrasi guna meningkatkan daya serap tenaga kerja di berbagai sektor.
Itulah sekilas penjelasan mengenai pengangguran friksional dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!
(ANM)