Pengertian dan Contoh Uang Bernilai Penuh

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
13 Maret 2023 19:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh uang bernilai penuh. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Contoh uang bernilai penuh. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu. Berdasarkan nilainya, uang terbagi menjadi dua jenis, yaitu uang bernilai penuh dan uang yang tidak bernilai penuh.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu uang bernilai penuh dan contohnya? Bagi yang ingin mengetahui pengertian dan contoh uang bernilai penuh, simak penjelasan lengkapnya dalam uraian artikel Berita Bisnis di bawah ini.

Pengertian dan Contoh Uang Bernilai Penuh

Dikutip dari buku Shortcut to Genius (Belajar Lebih Sedikit, Tahu Lebih Banyak, dan Bebas Stres!) oleh Sutanto Windura, uang bernilai penuh atau full bodied money merupakan jenis uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominal.
Contoh uang bernilai penuh adalah uang logam. Uang logam termasuk dalam kategori uang bernilai penuh karena nilai bahan pembuatannya (logam) sama dengan nominal yang tertulis pada uang tersebut.
Oleh karena itu, uang yang terbuat dari logam pada umumnya memiliki nilai nominal kecil. Selain itu, uang logam juga dibuat dengan ciri-ciri khusus agar terhindar dari pemalsuan.
ADVERTISEMENT

Pengertian dan Contoh Uang yang Tidak Bernilai Penuh

Ilustrasi uang. Foto: Pexels
Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) biasanya disebut sebagai atau uang bertanda (token money). Uang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya.
Contoh dari jenis uang yang tidak bernilai penuh adalah uang kertas. Meskipun nilai intrinsik lebih kecil dari nilai nominalnya, uang kertas termasuk jenis uang yang diterima oleh semua masyarakat sebagai alat pembayaran.
Oleh karena itu, uang kertas disebut sebagai uang fiduracy atau kepercayaan. Jadi, dasar uang kertas adalah kepercayaan kepada pemerintah atau bank yang menjamin atas peredaran uang kertas tersebut.

Sejarah Munculnya Uang di Dunia

Menurut tulisan dalam buku Manajemen Keuangan karya Sita Deliyana Firmialy, dkk., uang pertama kali digunakan oleh orang-orang dari Kerajaan Lydia yang saat ini menjadi wilayah Turki.
ADVERTISEMENT
Raja Lydia Alyattes mencetak uang koin resmi pertama pada 600 tahun sebelum Masehi. Uang tersebut dibuat dari elektrum campuran perak dan emas yang terbentuk secara alami.
Untuk penggunaannya sendiri, uang logam dapat dilihat dari berat dan kualitasnya. Jika masih dalam kondisi baik dengan berat yang sesuai, nilai uang tersebut juga akan tinggi.
Ilustrasi uang. Foto: Pexels
Seiring berjalannya waktu, uang logam tidak lagi dinilai dari berat dan kualitasnya, tetapi ditetapkan langsung berdasarkan ketentuan pemerintah atau pemimpin suatu wilayah.
Pada perkembangan selanjutnya, China menjadi bangsa pertama yang mendesain uang kertas pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong dari Dinasti Song (960-1279 M).
China menciptakan uang kertas karena pasokan bahan baku logam pada saat itu sangat terbatas. Beberapa abad kemudian, negara-negara Eropa mulai mengikuti jejak China dengan beralih dari uang logam ke uang kertas.
ADVERTISEMENT
Mereka mencetak uang kertas yang dapat dibawa ke bank kapan saja untuk ditukarkan dengan koin logam atau dipakai untuk membeli barang dan jasa.
Setelah penciptaan uang di beberapa negara besar tersebut, kegiatan ekonomi di dunia mulai berkembang. Masyarakat yang awalnya hanya mengenal sistem barter kemudian beralih menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.
(NDA)