Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Demand Pull Inflation, Penyebab, dan Contohnya
6 Juli 2023 12:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika tidak segera ditangani, hal ini akan membahayakan perekonomian nasional. Untuk penjelasan lebih lanjut seputar demand pull inflation, simak uraian artikel Berita Bisnis di bawah ini.
Pengertian Demand Pull Inflation
Mengutip laman resmi Bank Indonesia, demand pull inflation (inflasi tarikan permintaan) adalah kondisi di mana jumlah permintaan barang atau jasa telah melebihi pasokan stok yang tersedia, sehingga memaksa peningkatan biaya hidup secara keseluruhan.
Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya, atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga.
Akbar Jaya dan Jana Siti Nor Khasanah menerangkan dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, demand pull inflation bisa juga dimaknai sebagai prinsip ekonomi yang menggambarkan dampak ketidakseimbangan dalam penawaran dan permintaan agregat.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat dilihat pada saat permintaan agregat dalam suatu perekonomian jauh melampaui penawarannya, sehingga membuat harga barang atau jasa naik.
Penyebab Demand Pull Inflation
Dikutip dari buku Pasti Bisa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, demand pull inflation terjadi karena adanya tekanan dari sisi permintaan, atau meningkatnya permintaan barang dan jasa di atas kemampuan berproduksi.
Adapun hal-hal yang menjadi penyebab utama meningkatnya suatu permintaan barang atau jasa, sehingga terjadinya demand pull inflation, di antaranya sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat akan membuat konsumen merasa percaya diri untuk membelanjakan uangnya lebih banyak dan mengambil pinjaman lebih banyak juga.
ADVERTISEMENT
Selama periode ini, kepercayaan masyarakat kepada bisnis juga turut meningkat, sehingga memicu naiknya permintaan. Bisnis pun akan mendorong produsen untuk meningkatkan harga agar memperoleh keuntungan maksimal.
2. Belanja pemerintah
Saat pemerintah meningkatkan belanjanya, maka jumlah permintaan terhadap barang dan jasa pun akan meningkat. Hal ini pun tentunya akan menjadi pemicu naiknya harga barang dan jasa.
3. Lebih banyak uang dalam sistem
Hal lain yang juga menjadi pemicu terjadinya demand pull inflation adalah meningkatnya pasokan uang. Dengan perluasan jumlah uang beredar di masyarakat tentu akan mengakibatkan persediaan barang berkurang dan membuat harganya semakin mahal.
Contoh Demand Pull Inflation
Contoh demand pull inflation yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah harga masker meningkat saat pandemi Covid-19 melanda dunia. Sebelum pandemi, harga masker sangat murah dan bisa kita temukan di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Namun, lantaran masyarakat takut akan terkena Covid-19 membuat permintaan atas masker melonjak drastis hingga terjadi kelangkaan. Akibatnya, harga masker pun melonjak tajam, dari harga normal Rp500-Rp1.000 per pcs menjadi Rp6.000-Rp10.000 per pcs-nya.
(NDA)