Pengertian Deposito Syariah, Keuntungan, dan Ketentuannya

Ilustrasi deposito syariah. Foto: Pexels

Deposito syariah adalah produk perbankan yang berpegang pada prinsip syariah Islam. Produk simpanan berjangka ini dapat ditarik nasabah setelah jatuh tempo tiba.

Selain sebagai penyimpanan dana darurat, deposito syariah juga dikenal sebagai salah satu produk investasi dengan risiko yang dapat diperhitungkan, sehingga memberikan rasa aman kepada nasabah.

Untuk memahami lebih mendalam mengenai pengertian deposito syariah, simak penjelasan selengkapnya berikut ini beserta keuntungan dan ketentuannya,

Pengertian Deposito Syariah

Ilustrasi pengertian deposito syariah. Foto: Pexels

Deposito syariah adalah produk simpanan yang dikelola bank syariah untuk nasabah perorangan dan perusahaan dengan menggunakan prinsip mudarabah.

Saldo dalam deposito syariah bisa ditarik setelah jangka waktu simpanan telah berakhir atau jatuh tempo. Umumnya, setiap bank menyediakan pilihan jangka waktu, mulai dari 1 bulan, 3, bulan, 6, bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan.

Selain itu, deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis yang dikenal dengan sistem Automatic Roll Over (ARO). Sedangkan, untuk deposito yang tidak diperpanjang otomatis menggunakan sistem Await for Instruction (AI).

Dalam buku Manajemen Perbankan Syariah (2023) karya M. Anwar, dkk, deposito syariah menggunakan prinsip bagi hasil (mudarabah) sebagai pengganti bunga dalam deposito konvensional.

Untuk itu, pihak bank akan memberikan pihak pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan serta risiko yang dapat timbul dari investasi yang dimaksud. Apabila telah tercapai kesepakatan, hal tersebut dicantumkan dalam akad.

Baca Juga: Contoh Bagi Hasil Bank Syariah dan Prinsip yang Digunakan

Keuntungan Deposito Syariah

Ilustrasi keuntungan deposito syariah. Foto: Pexels

Sama halnya dengan deposito yang bersifat konvensional, deposito syariah juga menawarkan beragam keuntungan bagi nasabahnya. Beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain:

Ketentuan Deposito Syariah

Ilustrasi keuntungan deposito syariah. Foto: Pexels

Produk deposito karena memang ditujukan sebagai sarana investasi, maka praktik perbankan hanya digunakan akad mudarabah. Melalui akad mudarabah ini, pada awal perjanjian telah ditentukan berapa nisbah bagi hasil baik pihak nasabah maupun bagi pihak syariah.

Dalam buku Perbankan Syariah Tinjauan Hukum Normatif dan Hukum Positif (2021) karya Nur Wahid, ketentuan umum deposito syariah berdasarkan akad mudarabah yakni:

(SA)