Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Distribusi, Tujuan, dan Jenis-jenisnya
19 Desember 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tanpa adanya distribusi, produk-produk yang dihasilkan tidak akan sampai ke tangan pengguna. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi produsen maupun konsumen . Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan jenis-jenis distribusi, simak penjabarannya di bawah ini.
Pengertian Distribusi
Distribusi dapat dipahami juga sebagai serangkaian kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang atau badan yang melakukan kegiatan ini disebut distributor.
Berkat adanya distribusi, barang dan jasa sampai ke tangan konsumen. Dengan begitu kegunaan dari barang dan jasa akan mebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.
Jika suatu perusahaan bisa melakukan distribusi secara cepat dan tepat waktu, pihak produsen dan konsumen akan merasa puas. Pihak produsen pun tak akan melirik perusahaan distribusi lain untuk memindahkan produknya. Demikian pula konsumen atau pelanggan akan merasa ketersediaan produk terjaga.
ADVERTISEMENT
Tujuan Distribusi
Mengutip buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi karya Nanang Tegar, kegiatan distribusi mempunyai tujuan, antara lain:
1. Menyalurkan Produk dari Produsen ke Konsumen
Pendistribusian memiliki tujuan utama, yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran produk harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin.
2. Menjaga Stabilitas Harga Barang dan Jasa
Dengan adanya pendistribusian melalui distributor, harga produk di pasaran akan stabil. Kestabilan harga mengikuti kondisi dan permintaan pasar.
3. Menyebarkan Produk di Setiap Wilayah
Semakin banyak distributor di berbagai daerah, semakin banyak pula konsumen yang memperoleh produk. Produk yang dihasilkan juga dapat lebih mudah tersebar ke berbagai wilayah.
4. Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Produk
Pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan produksi. Kegiatan menyalurkan barang yang dilakukan oleh distributor memberi kesempatan bagi produsen untuk mengembangkan kualitas hasil produksi.
ADVERTISEMENT
5. Menjaga Stabilitas Perusahaan
Selain membuat produsen bisa lebih fokus, aktivitas pendistribusian juga mampu mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang. Dengan begitu, perusahaan akan lebih stabil.
Jenis-jenis Distribusi
Dalam buku Etika Bisnis Era Millenial oleh Erwin Asidah disebutkan bahwa jenis-jenis distribusi, yaitu:
1. Distribusi Langsung
Distribusi langsung adalah kegiatan yang dilakukan produsen untuk menjual barang atau jasa langsung ke konsumen. Sistem distribusi ini tak melibatkan pihak ketiga sehingga biaya produksi dapat ditekan.
2. Distribusi Tak Langsung
Jenis distribusi ini umum digunakan oleh produsen. Distribusi tidak langsung adalah suatu sistem yang melibatkan beberapa distributor sebelum akhirnya produk sampai di tangan konsumen.
3. Distribusi secara Intensif
Distribusi secara intensif merujuk pada strategi yang menempatkan produk pada pengecer serta beberapa distributor di berbagai tempat. Strategi ini cocok diterapkan dalam produk-produk kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, sabun, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
4. Distribusi secara Selektif
Strategi ini dilakukan dengan menyalurkan suatu produk ke daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distibutor atau pengecer. Pendekatan ini diterapkan untuk produk yang memerlukan pelayanan khusus seperti elektronik, peralatan rumah tangga, atau barang-barang mewah.
5. Distribusi secara Eksklusif
Pada strategi ini, distributor akan diberikan hak istimewa atas produk yang akan dijualnya. Strategi ini biasanya digunakan untuk produk dengan kualitas dan harga tinggi, misalnya, showroom mobil atau factory outlet.
(SA)