Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Ecopreneur, Keuntungan, dan Karakteristiknya
15 Juni 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ecopreneur adalah wirausahawan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan atau profit semata, tetapi juga mendukung aktivitas perlindungan terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapannya, pengusaha yang menggunakan konsep ecopreneur dalam berbisnis akan melakukan sejumlah kegiatan usaha dengan sistem ramah lingkungan.
Misalnya seperti mengolah limbah dengan baik, menghemat pemakaian energi, menggunakan energi alternatif, dan lain-lain. Agar makin paham tentang ecopreneur, simak ulasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini.
Pengertian Ecopreneur
Dikutip dari Business Dictionary, ecopreneur dimaknai sebagai sosok yang menciptakan dan menjual produk atau jasa ramah lingkungan dengan berlandaskan prinsip ekonomi lingkungan dan ekologi.
Pelaku usaha yang menerapkan sistem ecopreneur tidak hanya menjanjikan dari sisi bisnis, tetapi juga bisa bertanggung jawab terhadap ekosistem alam yang makin terancam.
Itu karena fokus dari bisnis yang mengaplikasikan ecopreneur adalah pengurangan dampak terhadap lingkungan, dengan tetap memastikan tujuan bisnis terpenuhi serta mendapatkan hasil secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan di atas, ecopreneur adalah orang yang berorientasi pada keuntungan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan berhati-hati mengenai dampak dari operasi bisnisnya.
Keuntungan Ecopreneur
Ecopreneur biasanya memiliki tujuan untuk membangun bisnis minim limbah yang berkelanjutan dalam waktu lama. Karena tujuan tersebut, ecopreneur bisa mendapatkan kesempatan dan keuntungan yang besar.
Pelaku usaha bahkan punya kemungkinan mendapat dukungan serta pendanaan dari kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dan diuntungkan dari visi ecopreneur.
Menurut situs NBS, ecopreneur bisa mendapatkan lebih banyak pendanaan dibanding bisnis lainnya. Selain itu, pengeluaran operasi bisnis pun jauh lebih rendah karena berusaha mengurangi pembuangan energi maupun bahan baku semaksimal mungkin.
Karakteristik Ecopreneur
Mengutip Sustainable Entrepreneurship Project, hasil studi karya Lutz E. Schlange menyimpulkan bahwa karakteristik utama dari ecopreneur adalah berfokus pada aspek ekolog, ekonomi, dan sosial atau etika. Berikut masing-masing penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Ekonomi
Karakteristik ekonomi dalam bisnis ecopreneur merujuk pada seluruh aktivitas ekonomi perusahaan. Karakteristik ini memperhatikan beberapa proses, yaitu input, transformasi, dan output.
Pada tahap input, indikator yang harus diperhatikan adalah penyediaan dari pemasok. Sementara pada tahap transformasi, bisnis harus memiliki rencana jelas untuk perkembangan jangka panjang yang juga meliputi potensi pertumbuhan secara ekonomi dan inovasi.
Misi perusahaan pun harus bertujuan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan, dan hal ini harus dianut oleh seluruh sistem perusahaan. Semua orang yang terlibat dalam bisnis seorang ecopreneur juga perlu memiliki pemahaman dan tujuan yang sama pula.
Adapun pada tahap output, indikator utamanya adalah kooperasi dan hubungan yang berkelanjutan dengan mitra bisnis yang mendukung kredibilitas perusahaan sebagai agen keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
2. Ekologi
Indikator pada tahap input dalam karakteristik ekologi adalah transportasi. Ecopreneur harus mencari dan menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan.
Pada tahap transformasi, ecopreneur biasanya difokuskan dengan penggunaan energi. Sebisa mungkin, gunakan sumber energi alternatif dan peningkatan efisiensi konsumsi energi.
Selain itu, sangat penting bagi bisnis ramah lingkungan untuk mengurangi emisi dan racun atau kontaminasi pada limbah sebelum dibuang ke lingkungan.
Untuk proses output, indikator yang harus diperhatikan adalah siklus hidup produk yang sesuai dengan kaidah ekologi agar menghasilkan limbah seminimal mungkin.
3. Sosial atau etika
Ecopreneur juga harus memperhatikan aspek sosial, seperti kesetaraan kesempatan bagi semua gender dan kelompok masyarakat, serta membuka kesempatan bagi pekerja dengan keterbatasan fisik.
Selain itu, ecopreneur juga harus memastikan bahwa lingkungan kerja perusahaannya aman dan sesuai dengan standar-standar yang sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
(NDA)