Konten dari Pengguna

Pengertian Teori Struktur Modal dan Jenis-jenis Pendekatannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
12 Mei 2023 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang pengusaha sedang mempelajari teori struktur modal. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pengusaha sedang mempelajari teori struktur modal. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Teori struktur modal merupakan salah satu dasar penting yang perlu dipahami oleh para pelaku bisnis. Pasalnya, teori inilah yang nantinya sangat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Manajemen Keuangan dan Bisnis (Teori dan Implementasi) oleh Agung Anggoro Seto, dkk, teori struktur modal menjelaskan tentang perubahan struktur modal yang mempengaruhi nilai perusahaan jika keputusan investasi dan kebijakan dividen tetap konstan.
Dengan kata lain, jika suatu perusahaan mengganti sebagian ekuitasnya dengan utang (atau sebaliknya), harga saham akan berubah. Jika suatu perusahaan tidak mengubah keputusan keuangan lainnya, itu berarti tidak memiliki struktur modal yang baik.

Jenis-jenis Pendekatan Teori Struktur Modal

Ilustrasi membuat struktur modal. Foto: Pixabay
Terdapat beberapa pendekatan dalam teori struktur modal. Hanafi menjelaskan dalam buku Investasi dan Struktur Modal tulisan Gerinata Ginting, pendekatan tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
ADVERTISEMENT

2. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)

Pada tahun 1960-an, modigliani dan miller (MM) memasukan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan dengan utang lebih tinggi adalah tidak relevan dibandingkan nilai perusahaan tana utang. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penghematan pajak dari penggunaan utang.

3. Teori Trade Off

Ilustrasi membuat struktur modal. Foto: Pixabay
Teori trade off merupakan gabungan antara teori struktur modal modigliani dan miller. Teori ini memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang mengindikasikan adanya penghematan pajak dari utang dengan biaya kebangkrutan.

4. Model Miller dengan Pajak Perusahaan dan Personal

Modigliani dan miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak.
ADVERTISEMENT
Miller kemudian mengembangkan model struktur modal dengan memasukkan pajak personal. Pemegang saham dan pemegang utang harus membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang utang).
Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah tidak hanya meminimalkan pajak perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas pemegang utang).

5. Teori pecking order

Teori ini menjelaskan mengenai perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal. Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi.
ADVERTISEMENT

6. Teori Asimetri Informasi dan Signaling

Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Pihak tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor). Karena itu, bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan investor.
Teori signaling adalah model di mana struktur modal (penggunaan utang) merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian utang merupakan tanda atau signal positif.
ADVERTISEMENT
(NDA)