Konten dari Pengguna

Penyebab Terjadinya Kegagalan dalam Pembuatan Uang Kertas

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
13 April 2023 16:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Kegagalan dalam Pembuatan Uang Kertas. Foto: Unsplash.com/Markus Spiske
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Kegagalan dalam Pembuatan Uang Kertas. Foto: Unsplash.com/Markus Spiske
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan pengedaran uang ke masyarakat, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter melalui Perum Peruri (PP) juga sering mengalami kegagalan dalam pembuatan uang kertas.
ADVERTISEMENT
Penyebab terjadinya kegagalan pun ada karena berbagai macam, mulai dari modal hingga ketergantungan akan pemasok kertas-uang kertas asing. Agar lebih jelas, berikut Berita Bisnis jabarkan penyebab terjadinya kegagalan dalam pembuatan uang kertas.

Penyebab Kegagalan Pembuatan Uang Kertas

Ilustrasi Penyebab Kegagalan dalam Pembuatan Uang Kertas. Foto: Unsplash.com/Eric Prouzet
Mengutip jurnal Analysis of Obstacles in Implementing the Finished Banknotes Business Model: A Case Study on Banknotes Printing in Indonesia oleh Bahri, Maarif, Suroso, dkk., penyebab terjadinya kegagalan dalam pembuatan uang kertas, yakni:

1. PP Punya Modal Kerja Terbatas untuk Pengadaan Banyak Kertas Uang Kertas

Berdasarkan laporan tahunan 2020, Perum Peruri (PP) selaku badan yang bertugas mencetak uang Rupiah hanya memiliki modal sebesar Rp759 miliar. Padahal, komposisi uang kertas menyerap hampir 35% dari total harga uang kertas yang dicetak.
Hal tersebut tak seimbang dengan postur keuangan yang dimiliki Perum Peruri. Salah satu solusi untuk menangani masalah ini adalah bekerja sama dengan bank dalam negeri melalui skema pembayaran yang lebih fleksibel, termasuk juga biaya produksi uang kertas yang dibantu Bank Umum lainnya.
ADVERTISEMENT

2. Kompleksitas Pengadaan Kertas Uang Kertas

Kebutuhan kertas dalam pembuatan uang kertas per tahunnya diperkirakan mencapai 6.000 hingga 8.000 ton. Sementara, PP hanya menyediakan jasa percetakan uang kertas.
Selain itu, PP belum memiliki pengalaman yang cukup untuk melakukan pengadaan kertas untuk pembuatan uang kertas dalam jumlah banyak dari luar negeri.
Jadi, jika terjadi kegagalan tender, produksi uang kertas akan terhambat. Untuk itu, komunikasi dengan pemasok yang umumnya dari luar negeri harus dijaga dengan baik.
Beberapa faktor yang mendukung terjaminnya pengadaan adalah kemampuan unit pengadaan mengidentifikasi kapasistas produksi calon pemasok, menyiapkan perhitungan harga, dan melakukan negosiasi pada saat proses tender.

3. Ketergantungan pada Pasokan Kertas Uang Kertas Asing

Bahan baku utama dalam produksi uang kertas adalah kertas yang menggunakan kapas untuk memastikan uang kertas yang dicetak lebih awet dibandingkan kertas pulp.
ADVERTISEMENT
Namun, keterbatasan ladang kapang dan jumlah pabrik kertas untuk uang kertas sangat bergantung pada pasokan dari negara lain, contohnya Jerman, Inggris, Rusia, dan Korea.
Di Indonesia sendiri, hanya ada dua perusahaan yang memproduksi kertas sekuriti dan kertas-uang kertas, yakni PT. Kertas Padalarang (PTKP) dan PT Pura Barutama (PB).
Namun, yang menjadi permasalahan kapasitas kedua perusahaan tersebut terbatas, sehingga hanya menyediakan bahan untuk beberapa lembar uang kertas.
Karena tingginya pembelian kertas-uang kertas dari luar negeri, pemerintah Indonesia harus membutuhkan perencanaan pengadaan untuk membantu perusahaan mengurangi biaya pemesanan dan penyimpanan.

4. Hambatan Mendapatkan Modal Kerja dari Perbankan

Laporan tahunan PP tahun 2020 menunjukkan bahwa aset tak lancar seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin PP sebesar Rp3,8 triliun, sedangkan total utang kredit investasi dan modal kerja sebesar Rp2,9 triliun. Hal tersebut menunjukkan posisi keuangan PP tak memungkinkan untuk menambah rasio utang.
ADVERTISEMENT
Solusi untuk permsalahan satu ini adalah BI mengeluarkan kebijakan pengadaan Rupiah dengan skema pembayaran yang berbeda dengan barang lain.
Solusi lain adalah Kementerian BUMN memberikan Penyertaan Modal Negara untuk memastikan PP memiliki likuiditas yang cukup untuk membeli banyak kertas dan uang kertas.
Demikian penyebab terjadinya kegagalan dalam pembuatan uang kertas yang bisa disimak. Semoga informasi di atas bermanfaat.
(MQ)