Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Aktiva dan Pasiva dalam Akuntansi
10 Oktober 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aktiva dan pasiva merupakan dua konsep yang digunakan dalam dunia akuntansi . Keduanya adalah bagian dari laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Meski sering disebut bersama, aktiva dan pasiva memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Agar lebih memahami, simak perbedaan antara aktiva dan pasiva dalam akuntansi di bawah ini.
Pengertian Aktiva
Dikutip dari buku Teori Akuntansi: Pengantar dan Penerapan Konsep-konsep Akuntansi oleh Mainita Hidayati, dkk, aktiva atau aset adalah semua sumber daya atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan memiliki nilai ekonomi.
Aset ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan, baik dalam bentuk pendapatan atau pengurangan kewajiban. Aktiva dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan likuiditas atau seberapa cepat aset tersebut dapat diubah menjadi uang tunai.
Berikut jenis-jenis aktiva beserta contohnya, sebagaimana diterangkan dalam buku Matematika Kelompok Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Sosial oleh Muhamad Yusup.
ADVERTISEMENT
1. Aktiva Lancar
Aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. Contoh aktiva lancar meliputi:
2. Aktiva Tetap
Aset yang memiliki umur ekonomi lebih dari satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan. Contoh aktiva tetap adalah:
3. Aktiva Tidak Berwujud
Aset yang tidak memiliki bentuk fisik, tetapi memiliki nilai ekonomi. Contohnya meliputi:
Aktiva menunjukkan total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.
Pengertian Pasiva
Merujuk buku Teori Akuntansi karangan Dr. Taufan Maulamin, S.E., Ak., MM, Sartono, S.E., Ak., MA, pasiva atau lialibitas (kewajiban) adalah segala utang atau kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan ke pihak lain.
ADVERTISEMENT
Pasiva menunjukkan klaim kreditur atas aset perusahaan. Dengan kata lain, pasiva adalah kewajiban perusahaan untuk membayar utang dalam jangka waktu tertentu, baik ke bank, investor, atau pemasok.
Seperti aktiva, pasiva juga terbagi menjadi beberapa jenis. Mengutip buku Dasar-Dasar Akuntansi yang ditulis oleh Susilo Hadi Wibowo, berikut jenis-jenis pasiva dan contohnya.
1. Pasiva Jangka Pendek (Kewajiban Lancar)
Kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun atau kurang. Contohnya meliputi:
2. Pasiva Jangka Panjang (Kewajiban Jangka Panjang)
Kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contohnya meliputi:
Pasiva menunjukkan jumlah kewajiban atau utang yang harus dilunasi perusahaan ke pihak eksternal. Kewajiban ini menjadi prioritas dalam pembayaran sebelum perusahaan dapat mendistribusikan kekayaan ke pemilik saham atau investor.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Aktiva dan Pasiva
Merangkum dari penjelasan di atas, perbedaan aktiva dan pasiva dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini.
1. Fungsi
2. Posisi dalam Neraca
3. Peran dalam Laporan Keuangan
ADVERTISEMENT
4. Penggunaan
5. Manfaat Ekonomi
(NDA)