Konten dari Pengguna

Perbedaan SBN dan Obligasi sebagai Instrumen Investasi

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
12 Agustus 2024 11:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menandatangani surat pembelian instrumen investasi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menandatangani surat pembelian instrumen investasi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi adalah dua instrumen investasi yang sering dipilih masyarakat Indonesia. Meski keduanya tampak serupa, ada beberapa perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan berinvestasi.
ADVERTISEMENT
Bagi para investor pemula, simak uraian berikut untuk mengetahui perbedaan SBN dan obligasi agar dapat memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.

Apa Itu SBN?

Ilustrasi SBN. Foto: Pexels
Mengutip buku Manajemen Investasi: Teori dan Praktik oleh Anake Nagari, dkk., Surat Berharga Negara atau SBN adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia.
SBN berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan nasional di berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Tidak hanya itu, SBN juga digunakan untuk membiayai berbagai proyek strategis nasional yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kemajuan bangsa.
Investasi SBN umumnya dianggap lebih aman karena dijamin oleh pemerintah. Adapun beberapa jenis SBN yang populer di Indonesia, yakni.
ADVERTISEMENT

1. SBR (Savings Bond Ritel)

SBN ini diperuntukkan bagi investor ritel dengan tingkat bunga yang menarik dan potensi keuntungan yang stabil.

2. ORI (Obligasi Negara Ritel Indonesia)

Meski mirip dengan SBR, ORI biasanya memiliki tingkat bunga yang berbeda dan ketentuan yang lebih fleksibel.

3. SUKUK

SBN ini sesuai dengan prinsip syariah, sehingga cocok bagi investor yang ingin berinvestasi berdasarkan nilai-nilai Islam.

Apa Itu Obligasi?

Ilustrasi obligasi. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Aspek Hukum Obligasi & Sukuk oleh Adrian Sutedi, obligasi merupakan instrumen utang yang bisa diterbitkan oleh perusahaan (korporasi), pemerintah daerah, atau entitas lainnya.
Obligasi ini berfungsi sebagai surat pernyataan utang karena penerbit obligasi berjanji untuk membayar kembali pokok utang beserta bunganya ke pemegang obligasi pada waktu yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT
Investasi obligasi bisa menjadi pilihan masyarakat jika ingin mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi dengan risiko yang lebih besar juga. Beberapa jenis obligasi yang populer di Indonesia, antara lain.

1. Obligasi Korporasi

Obligasi ini diterbitkan oleh perusahaan untuk mengumpulkan dana dari publik. Tingkat risikonya lebih tinggi dibanding SBN, tetapi tergantung pada kesehatan finansial perusahaan penerbit.

2. Obligasi Pemerintah Daerah

Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek lokal. Keamanannya bergantung pada kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya.

3. Obligasi Syariah

Meski serupa dengan sukuk, obligasi ini diterbitkan oleh entitas non-pemerintah yang mematuhi prinsip-prinsip syariah.

Perbedaan SBN dan Obligasi

Ilustrasi menandatangani surat pembelian instrumen investasi. Foto: Pexels
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perbedaan SBN dan obligasi jika dirincikan adalah sebagai berikut.

1. Keamanan dan Risiko

Keamanan adalah salah satu faktor utama yang membedakan SBN dan obligasi. Karena diterbitkan oleh pemerintah, SBN cenderung lebih aman dan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Pemerintah memiliki kapasitas yang lebih besar untuk memenuhi kewajiban finansialnya dibandingkan perusahaan atau entitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Obligasi, terutama obligasi korporasi, memiliki risiko yang lebih tinggi karena bergantung pada kesehatan finansial penerbit. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, ada kemungkinan pembayaran bunga atau pokok utang tertunda atau bahkan gagal.

2. Tingkat Keuntungan

Tingkat keuntungan atau yield dari SBN umumnya lebih rendah dibanding obligasi korporasi karena risikonya yang lebih kecil. Namun, bagi investor yang mencari keamanan dan stabilitas, SBN bisa menjadi pilihan yang menarik.
Obligasi korporasi sering menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko yang lebih besar. Investor yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi mungkin tertarik dengan potensi keuntungan yang lebih besar ini.

3. Likuiditas

Likuiditas mengacu pada kemudahan menjual kembali instrumen investasi di pasar sekunder. SBN biasanya memiliki likuiditas yang lebih tinggi karena permintaan yang stabil dan pasar yang lebih besar. Investor dapat menjual SBN mereka kapan saja jika membutuhkan dana.
ADVERTISEMENT
Obligasi mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah, tergantung pada penerbit dan kondisi pasar. Obligasi dari perusahaan besar dan terkenal biasanya lebih mudah diperdagangkan dibanding obligasi dari perusahaan kecil atau kurang dikenal.
(NDA)