Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill dalam Dunia Kerja

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2022 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi soft skill, Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi soft skill, Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Istilah soft skill dan hard skill sering digaungkan bagi mereka yang hendak menjajal dunia kerja. Namun, apa perbedaan soft skill dan hard skill secara makna dan contoh konkritnya? Untuk mengetahui secara lengkap, Anda perlu membaca tuntas artikel ini.
ADVERTISEMENT
Saat hendak melamar kerja, dua istilah itu kerap kali muncul di deskripsi-deskripsi yang diminta oleh perusahaan. Kedua hal tersebut ialah keterampilan yang saat ini dibutuhkan di dunia kerja. Dengan memiliki kedua keterampilan tersebut, seseorang dapat bersaing dengan orang lain untuk bisa diterima bekerja.
Untuk bisa melamar kerja, seseorang memang membutuhkan suatu keterampilan. Kedua keahlian tersebut jadi hal wajib yang perlu dicantumkan oleh pelamar kerja di curriculum vitae atau CV mereka.
Tujuannya, tentu untuk membuat perekrut mengetahui keterampilan seseorang dan tidak salam memilih atau merekrut seseorang untuk perusahaannya. Kadang kala, dua keahlian ini dianggap lebih penting daripada yang satunya.
Pada dasarnya dua hal ini dibutuhkan di dunia kerja, bukan hanya salah satunya. Untuk semakin jelas, Berita Bisnis akan menyajikan pengertian soft skill dan hard skill, beserta contoh-contohnya.
ADVERTISEMENT

Pengertian dan Perbedaan Soft skill dan Hard skill

Berdasarkan buku Ingin Cepat Kerja, hard skill didefinisikan sebagai keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan, atau dalam kata lain hard skill merupakan keahlian utama yang diperlukan untuk bekerja.
Ilustrasi hard skill, Foto: unsplash
Dapat dikatakan bahwa hard skill ialah keterampilan atau keahlian yang bisa dipelajari di bangku pendidikan formal, kursus, pelatihan, magang, dan juga dapat diukur, serta dievaluasi. Keahlian ini jadi aspek yang pertama kali dinilai atau dilihat oleh perekrut saat melakukan wawancara kerja.
Sementara itu masih dari buku yang sama, soft skill diartikan sebagai kemampuan atau keahlian non teknis yang dimiliki seseorang. Adapun keterampilan ini lebih mengarah pada kemampuan seseorang dalam bersosialisasi dan situasi mentalnya.
ADVERTISEMENT
Jadi secara sederhana, hard skill lebih dapat dinilai dan dilihat karena menyangkut keterampilan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya yang bersifat teknis. Sedangkan soft skill lebih sulit dinilai karena menyangkut kepribadian seseorang dan bersifat subjektif.

Contoh-contoh Soft skill dan Hard skill

Agar mengetahui kedua keterampilan ini dengan lebih jelas. Perlu rasanya untuk menjabarkan contoh-contoh dari keterampilan soft skill dan hard skill.
Adapun contoh dari hard skill ialah, keterampilan berbahasa asing, mampu menjalankan microsoft office, mengelola laporan keuangan, membuat desain menggunakan Photoshop dan sejenisnya, menulis, memahami bahasa pemrograman, dan berbagai keterampilan lainnya.
Sedangkan contoh soft skill ialah, manajemen waktu, kerja sama, berpikir kritis, komunikasi, adaptif, empati, menyelesaikan masalah, berpikir kreatif, mengambil keputusan, inovatif, dan berbagai keterampilan lainnya.
ADVERTISEMENT
Itulah informasi seputar pengertian, perbedaan dan juga contoh-contoh perihal soft skill dan hard skill. Diharapkan penjelasan di atas dapat membuat pembaca lebih memahami dan mengerti mengenai soft skill dan hard skill.
Perlu diingatkan kembali bahwa dua keahlian tersebut perlu dimiliki seseorang, terutama bagi mereka yang hendak melamar suatu pekerjaan. Dua keahlian tersebut merupakan kunci agar seseorang dapat lebih unggul dan dipilih oleh rekruter.
(NNR)