Konten dari Pengguna

Pirolisis: Pengertian dan Jenis-jenisnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
8 Juli 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi industri, Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi industri, Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Pirolisis merupakan proses dekomposisi bahan tertentu yang berada pada suhu tinggi dan berlangsung tanpa adanya udara atau oksigen yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Dekomposisi sendiri ialah suatu proses perubahan suatu hal menjadi bentuk yang lebih sederhana atau bisa dikatakan sebagai penguraian. Adapun proses dekomposisi pada pirolisis juga sering disebut dengan devolatisasi.
Istilah lain dari pirolisis ialah thermolisis yang berarti proses penguraian atau pemisahan kimia suatu bahan menjadi bahan lain menggunakan pemanasan tanpa kehadiran oksigen.

Pengertian Pirolisis

Berdasarkan Kamu Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pirolisis mempunyai arti sebagai perubahan secara kimiawi yang terjadi karena panas. Sementara itu melihat buku Produksi Arang Karbon dengan Metode Pirolisis Lambat, pirolisis bermakna sebagai suatu proses dekomposisi secara termal tanpa oksigen (minim). Proses ini juga kerap kali disebut sebagai devolatisasi.
Ilustrasi proses pembakaran, Foto: unsplash
Umumnya, produk-produk utama yang dihasilkan dari metode pirolisis ini ialah arang (char), minyak dan gas. Arang ini nantinya bisa digunakan sebagai karbon aktif karena sifatnya yang mudah terbakar.
ADVERTISEMENT
Sedangkan minyak atau cairan (bio-oil) dapat digunakan sebagai zat adiktif atau campuran dalam bahan bakar. Sementara gas yang dihasilkan bisa dibakar secara langsung. Namun, gas yang dihasilkan terdiri dari CO, CO2, CH4, dan lainnya.
Sementara itu, berdasarkan buku , pirolisis memiliki pengertian sebagai suatu proses pengolahan bahan-bahan biomassa yang berasal dari limbah yang mengandung serat. Limbah ini biasanya masih banyak mengandung selulosa, hemiselolusa, dan lignin.
Secara sederhana, adapun sejumlah bahan baku dalam proses pirolisis ialah kayu, tebu, limbah-limbah padat, plastik, dan lain-lain.

Jenis-jenis Pirolisis Berdasarkan Proses

Perlu diketahui bahwa proses pirolisis ini dapat dibedakan berdasarkan prosesnya. Umumnya, proses pirolisis ini berjalan pada suhu di atas 300C dalam kurun waktu 4-7 jam. Namun, hal tersebut amat bergantung pada bahan baku yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Proses pirolisis ini sendiri dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yakni flash pyrolysis, fast pyrolysis, dan slow pyrolysis berdasarkan temperatur, laju pemanasan, serta waktu tinggal.
Nantinya, produk yang dihasilkan amat dipengaruhi pada tipe yang digunakan. Berikut ini tiga tipe yang ada pada proses pirolisis:

1. Flash Pyrolysis

Proses ini dapat ditandai dengan devolatisasi cepat dalam suasana intens, tingkat pemanasan yang tinggi partikel. Suhu reaksinya berada pada 450C dan 1000C dengan waktu tinggal gas yang sangat singkat (kurang dari 1s).
Bisa dikatakan bahwa proses ini begitu menjanjikan untuk produksi padat, cair dan gas yang bahan bakar dari biomassa mencapai 75% dari hasil bio-oil.

2. Fast Pyrolysis

Pada proses ini, biomassa cepat dipanaskan sampai suhu 400-700C tanpa kehadiran oksigen. Adapun produk bio-oil pada proses ini berupa cairan berwarna coklat tua.
ADVERTISEMENT
Mulai dari 60-70 persen massa dari biomassa asli sebagai bio-oil, sementara 15-25 persen massanya sebagai biochar.

3. Slow Pyrolisis

Dalam proses pirolisis lambat memerlukan waktu tinggal uap yang terlalu tinggi, yakni mencapai 5 sampai 30 menit. Adapun proses ini sudah sejak lama digunakan untuk meningkatkan produksi arang pada suhu rendah.
Sementara itu, produk yang dihasilkan dari pirolisis lambat berupa biochar yang relatif banyak dalam ukuran yang lebih kecil daripada proses pirolisis lainnya.
(NNR)