Presidensi G20 Indonesia: Waktu, Tema, Sejarah, dan Fakta Menariknya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
13 April 2022 16:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani (kiri) dan para delegasi negara anggota G20. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani (kiri) dan para delegasi negara anggota G20. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Forum Group of Twenty atau G20 Indonesia kini tengah menjadi perbincangan masyarakat Indonesia hingga internasional. Secara singkat, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara utama dan 1 lembaga Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Adapun ke-19 negara utama tersebut, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Argentina, Brazil, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Rusia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, dan Australia.
Tahun 2022 ini, Indonesia secara secara resmi memegang Presidensi G20 yang diselenggarakan selama satu tahun penuh. Forum global ini diadakan setiap tahun oleh negara anggota dengan sistem serah terima Presidensi.
Secara umum, Presidensi G20 merupakan tuan rumah dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Melalui forum ini, Indonesia berkesempatan untuk berbagi pengalaman dalam mengelola transisi ekonomi di masa pandemi dengan negara anggota lainnya.

Waktu Pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia

Ilustrasi Presidensi G20 Indonesia. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Mengutip dari laman Kominfo Republik Indonesia, tongkat estafet Presidensi G20 telah diserahkan secara resmi oleh Perdana Menteri Italia ke Presiden Joko Widodo pada 30-31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
ADVERTISEMENT
Secara resmi, Presidensi Indonesia di G20 akan berlangsung mulai 1 Desember 2021 hingga November 2022. Puncak penyelenggaraan G20 Indonesia sendiri akan digelar pada 30-31 Oktober 2022 di Bali.
Sedangkan serah terima presidensi G20 selanjutnya akan digelar pada KTT bulan berikutnya, yakni 30 November 2022.

Tema Presidensi G20 Indonesia

Melansir dari laman resmi Kominfo, Presidensi Indonesia di G20 bertekad mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia. Tema Presidensi G20 yang diusung ialah Recover Together Recover Stronger” yang artinya bangkit bersama, bangkit lebih kuat.
Melalui tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung agar pulih bersama dan tumbuh lebih kuat maupun berkelanjutan. Gelaran G20 diharapkan mampu menjadi momen kebangkitan ekonomi global dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT

Sejarah Presidensi G20 Indonesia

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO.
Melansir dari laman resmi Bank Indonesia, G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional. Pembentukan forum kerja sama ini menjadi upaya untuk menemukan solusi atas krisis keuangan global yang terjadi pada 1997-1998.
Saat itu, negara G7 sebagai inisiator melibatkan sejumlah negara yang berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik. Karena berada dalam situasi emerging economy, Indonesia dinilai mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.
Oleh sebab itu, Indonesia hadir dalam G20 mewakili kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dan dunia Islam. Hingga kini, Indonesia berkontribusi aktif dalam menghadiri diskusi-diskusi yang diselenggarakan.
Atas saran dari para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Sentral, anggot negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respons terhadap krisis keuangan global. Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.
ADVERTISEMENT
Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 14-15 November 2008, Presiden Amerika Serkat George W. Bush mengundang pemimpin negara-negara G20 dalam KTT pertama. Pada kesempatan itu, para pemimpin negara melakukan koordinasi secara global untuk merespons dampak krisis keuangan yang terjadi.
Kemudian, mereka pun sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan. Untuk mempersiapkan KTT setiap tahunnya, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan beberapa kali pertemuan dalam setahun.

Fakta Menarik Presidensi G20 Indonesia

Ilustrasi Presidensi G20 Indonesia. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sebagai momentum krusial bagi Indonesia, Presidensi G20 memiliki makna kepemimpinan, penyambung lidah, dan kepercayaan. Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 telah menjadikan Indonesia sebagai negara anggota yang berperan strategis dalam forum tahunan berskala global tersebut.
Salah satu fakta menariknya, Indonesia merupakan satu-satunya negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang menjadi negara anggota G20. Tidak hanya itu, ada beberapa fakta menarik lainnya dalam Presidensi G20 Indonesia. Berikut ini penjabarannya:
ADVERTISEMENT

1. Arti logo Presidensi G20 Indonesia

Logo Presidensi G20 Indonesia 2022 terdiri dari tiga unsur utama, yakni gunungan, kawung, dan wayang. Mengutip laman Bank Indonesia, gunungan merepresentasikan babak baru dan keseimbangan; kawung mencerminkan tekad yang bulat dan berguna bagi sesama; dan dalang melambangkan peran aktif.
Logo ini menggambarkan peranan aktif dalam upaya memajukan kehidupan perekonomian, terutama di saat menyambut babak yang baru. Selain itu, logo ini menjadi pengharapan atas keseimbangan dan tekad bulat untuk terus hidup, tumbuh, serta senantiasa menjadi lebih baik dalam setiap babak kehidupan.
Secara visual, jika dilihat dari jauh, logo G20 akan tampak seperti pohon. Hal ini memiliki makna, yaitu pohon yang terus tumbuh dan berguna bagi lingkungan sekitarnya.
Merujuk hal tersebut, logo G20 menjadi harapan bagi Indonesia untuk selalu bertekad bulat dalam bertumbuh dan menjadi lebih baik di tiap babak pemerintahannya. Ekonomi global juga diharapkan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
ADVERTISEMENT

2. Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia

Tidak hanya logo Presidensi G20 Indonesia yang menjadi fakta menarik, peran Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G20 tahun ini juga kerap menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.
Mengutip dari laman KumparanNews, Menteri Kominfo Johnny G. Plate sebelumnya telah memperkenalkan Maudy Ayunda sebagai juru bicara Pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 2022.
Saat acara Presidensi G20 berlangsung, Maudy tak menjawab berbagai isu sensitif, seperti pernyataan Amerika Serikat yang menarik diri dari pertemuan G20 di Indonesia. Setiap pertanyaan tentang isu substantif G20 dan sensitif seperti sikap AS selalu dijawab oleh Jubir Kominfo Dedy Permadi.
Menurut Dedy, penunjukan Maudy sebenarnya bertujuan untuk menjangkau anak muda khususnya milenial.

3. Lokasi pelaksanaan

Fakta menarik Presidensi G20 Indonesia selanjutnya adalah lokasi pelaksanaannya yang diselenggarakan pada tiga kota besar, yakni Bali, Jakarta, dan Solo.
ADVERTISEMENT
Melansir laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, penyelenggaraan G20 menjadi salah satu langkah untuk menonjolkan citra positif sekaligus mempromosikan keragaman budaya dan pariwisata di Indonesia. Berikut ini penjabaran lokasi pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia:
Terdapat dua agenda yang digelar di pulau ini, yaitu Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference yang bertemakan Unlocking Social Investment Opportunities in Indonesia and Beyond Proposed Engagement for 2022: The Asian Decade. Konferensi tersebut akan digelar pada 21-24 Juni 2022.
Selanjutnya, yaitu World Conference On Creative Economy (WCCE) 2022 dengan tema Inclusively Creative: A Global Recovery yang akan digelar pada 1-7 Oktober 2022.
Adapun agenda G20 yang akan dilangsungkan di Jakarta di antaranya Pekan Fintech Nasional (PKN) pada April 2022, Karya Kreatif Indonesia (KKI) pada Mei 2022, dan International Sharia Economic Festival (ISEF) yang akan digelar pada November 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan side event G20 yang akan diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, yakni International Wellness Tourism Conference Festival (IWTCF) dengan tema Recover and Stronger with Wellness.
(FNS)