Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Miliarder Jeffrey Epstein yang Diduga Penyebab Bill Gates Cerai
12 Mei 2021 16:42 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jeffrey Epstein baru baru ini hangat diperbincangkan karena diduga dikaitkan dengan penyebab perceraian Bill Gates dan Melinda Gates setelah 27 tahun pernikahan. Menurut salah satu sumber, perceraian dipicu karena adanya kabar dari suaminya yang kala itu berhubungan dekat dengan Jeffrey Epstein.
ADVERTISEMENT
Dibalik isu yang menerpa dirinya, lantas siapakan Jeffrey Epstein? Jeffrey merupakan miliarder dan pengusaha kaya raya pemilik perusahaan manajemen keuangan Financial Trust Co. Usianya 60 tahun dan dirinya merupakan salah satu deretan orang terkaya. Pendapatannya mencapai USD 2 miliar.
Bahkan, perusahaan yang didirikannya hanya bersedia menerima klien dengan pendapatan lebih dari USD 1 miliar. Jeffrey sendiri sebenarnya tak pernah lulus kuliah. Ia pernah belajar Fisika di Cooper Union pada 1969-1971.
Belum sempat menyelesaikan, dia memutuskan untuk berpindah ke Courany Institute New York University. Di kampus ini ia mengambil jurusan fisiologi untuk kesehatan jantung tapi lagi-lagi memilih keluar dari kampusnya.
Ia kemudian mencoba peruntungan studinya lagi dengan mengajar di Dalton Scholl mengajar kalkulus dan fisika. Dua tahun kemudian ia akhirnya meutuskan untuk menjadi pedagang di Bear Steams.
ADVERTISEMENT
Setelah berkarir ke berbagai perusahaan, ia akhirnya mendirikan perusahaan manajemen keuangan sendiri pada tahun 1982. Perusahaan tersebut bernama J.Epstein & Co dan kemudian berganti nama menjadi Financial Trust Co.
Kepiawaiannya dalam mengatur keuangan sangat baik sehingga kliennya pun berdatangan dari berbagai kalangan menengah ke atas. Terlebih lagi Jeffrey tak mau menerima klien dengan pendapatan di bawah USD 1 miliar.
Menjadi seorang miliarder dan kaya raya membuat Jeffrey juga menjadi orang yang cukup dermawan seperti salah satunya dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia terbukti banyak menggelontorkan dana segar untuk sejumlah penelitian di bidang kesehatan. Salah satunya Harvard University yang pernah menerima uluran bantuan dana sebesar USD 30 juta untuk membiayai program Evolutionary Dinamics
ADVERTISEMENT
Satu lagi, ia juga menggelontorkan sejumlah dana untuk eksperimen mikrobiologi di Bangladesh, M-theory di India, dan sejumlah penelitian partikel fisika di Afrika Selatan. Ia juga pernah menyelenggarakan konferensi di bidang kosmologi, kecerdasan manusia dan asal mula kehidupan. Ia dikenal dekat dengan berbagai kalangan elit atas seperti Donal Trump, Bill Gates, Pangeran Andrew, sampai Bill Clinton .
Tapi sayangnya, kesukesannya tersebut harus terpaksa terhenti saat dirinya terlibat kasus skandal protitusi. Jeffrey membayar gadis-gadis di bawah umur untuk melayaninya. Kasus tersebut benar-benar mengoyak karirnya.
Hingga pada tahun 2008, ia dinyatakan bersalah Juni 2018 atas kasus protistusi yang dilakukannya tersebut. Capnya sebagai dermawan langsung berganti dengan citra buruk sebagai pedofil. Atas kesalahannya tersebut dirinya divonis penjara 13 bulan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019., ia bunu diri saat ditahan sembari menunggu persidangan untuk dakwaan federal memperdagangkan anak perempuan di bawah umur untuk seks. Kematiannya terjadi pada 10 Agustus 2019.
Namun sebelum kematiannya, ia telah menandatangani surat wasiat yang berisi soal nasib kekayaannya yang bernilai USD 577,67 juta setara dengan Rp 8 triliun. sebagian besar hartanya diinvestasikan di sejumlah perusahaan berbasis di U.S Virgin Island.
Sekitar USD56 juta dalam bentuk kas serta lebih dari USD 14 juta diinvestasikan pada instrument fixed income. Perhitungan harta tersebut belum termasuk koleksi seni rupa, barang antik, dan barang-barang berharga milik Eipsten.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini