Konten dari Pengguna

Proses Awal dari Penilaian Kinerja untuk Karyawan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
10 Januari 2023 13:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses awal penilaian kinerja untuk karyawan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses awal penilaian kinerja untuk karyawan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Penilaian kinerja merupakan kegiatan untuk menilai hasil kerja, mengukur kemampuan, evaluasi pencapaian, dan pertumbuhan dari potensi karyawan. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan agar produktivitas karyawan meningkat.
ADVERTISEMENT
Setiap perusahaan perlu melaksanakan penilaian kinerja yang konsisten agar lebih mudah mengetahui kondisi setiap karyawannya. Pasalnya, tidak hanya bermanfaat untuk membantu karyawan lebih produktif bekerja, tapi juga dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
Dijelaskan dalam Journal of Applied Business and Economics Volume 3 Nomor 3 oleh Eko Setiobudi, penilaian kinerja dapat berfungsi untuk mengidentifikasi, mengobservasi, mengukur, mendata, dan melihat kekuatan dan kelemahan dari karyawan dalam melakukan pekerjaan.
Adapun proses awal dari penilaian kinerja adalah perencanaan. Biasanya, perencanaan disusun pada awal tahun untuk rencana satu tahun ke depannya. Untuk mengetahui penjelasannya lebih lengkap, simak uraian artikel di bawah ini hingga tuntas.

Proses Awal dari Penilaian Kinerja untuk Karyawan

Ilustrasi penilaian kinerja karyawan. Foto: Pexels
Mengutip buku The Performance Appraisal Question & Answer Book karya Dick Grote, maksud perencanaan dalam proses awal dari penilaian kinerja adalah untuk menetapkan target kinerja karyawan.
ADVERTISEMENT
Dalam fase ini, atasan dan bawahan mengadakan pertemuan untuk membahas dan menetapkan tujuan serta hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan seperti kompetensi, perilaku, dan tanggung jawab kerja yang harus dimiliki.
Pada proses awal dari penilaian kinerja juga sudah harus ditentukan sistem atau metode apa yang akan dipakai. Secara umum, ada empat metode yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja karyawan.
Di antaranya adalah Behavior Appraisal System (tingkah laku), Personal/Performer Appraisal System (ciri dan sifat individu), Result Oriented Appraisal System (hasil kerja), dan Contingency Appraisal System (kombinasi ketiganya).

Proses Penilaian Kinerja Lainnya untuk Karyawan

Ilustrasi penilaian kinerja karyawan. Foto: Pixabay
Proses penilaian kinerja tidak hanya berhenti pada tahap perencanaan. Berikut beberapa proses penilaian kinerja lainnya seperti dirangkum dari buku The Performance Appraisal Question & Answer Book karya Dick Grote:
ADVERTISEMENT

1. Pelaksanaan

Pada fase ini, karyawan bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peran atasan sebagai pembimbing dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka, sehingga tujuan dapat tercapai.

2. Pengukuran

Pada fase ini, atasan memberikan refleksi terhadap tugas-tugas yang telah dikerjakan karyawan dan hasil dari fase ini dapat mempengaruhi karyawan tersebut baik dalam kompensasi atau bentuk penghargaan-penghargaan lainnya.

3. Peninjauan

Fase ini merupakan fase review, yaitu mempertemukan kembali atasan dan bawahan untuk memberikan dan membahas hasil kinerja karyawan secara mendalam. Di akhir pertemuan, keduanya kembali membuat dan menetapkan tujuan serta tugas-tugas untuk masa yang akan datang.

Tujuan Proses Penilian Kinerja untuk Karyawan

Menurut Hitesh Bashin dalam buku Manajemen Kinerja: Teori dan Praktik oleh Wahdiyat Moko, Ananto Basuki, dan Yusuf Risanto, tujuan proses penilaian kinerja khususnya untuk karyawan adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(NDA)