Rasio Keuangan Profitabilitas: Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
3 Juni 2021 5:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perhitungan rasio profitabilitas. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perhitungan rasio profitabilitas. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Analis rasio keuangan merupakan sebuah bentuk analisis untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan data perbandingan yang ditulis pada laporan neraca, laba/rugi, dan arus kas dalam satu periode tertentu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Keuangan Dan Akuntansi karya Budi Raharjo, analisis rasio keuangan dikategorikan menjadi lima jenis, antara lain rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio investasi, dan rasio profitabilitas.
Untuk hal-hal seputar rasio profitabilitas akan kami bahas lebih lanjut dalam uraian berikut.

Pengertian Rasio Profitabilitas

Mengutip buku Analisis Kinerja Manajemen yang ditulis oleh Hery, rasio profitabilitas bisa diukur dengan membandingkan berbagai komponen dalam laporan laba rugi atau neraca. Pengukuran ini bisa dilakukan untuk beberapa periode.
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva, dan modal.

Manfaat dan Tujuan Rasio Profitabilitas

Ada beberapa manfaat dan tujuan dari rasio profitabilitas, antara lain yaitu:
- Mengetahui dengan pasti laba atau keuntungan dari sebuah perusahaan dalam periode tertentu.
ADVERTISEMENT
- Menjadi tolok ukur dalam penilaian yang dilakukan bank/investor kepada perusahaan.
- Memahami efisiensi dari sebuah bisnis.
- Bagi manajer perusahaan, rasio profitabilitas bisa menjadi pegangan untuk mengevaluasi kinerja dalam perusahaan.
- Menjadi tolok ukur bagi trader saham dalam menilai apakah saham suatu perusahaan layak dibeli.
Ilustrasi profitabilitas. Dok: Unsplash

Contoh Jenis Rasio Profitabilitas

Ada beberapa jenis-jenis metode yang termasuk ke dalam contoh perhitungan rasio profitabilitas, antara lain yaitu:
1. Gross Profit Margin
Sebagai pengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor.
Rumus gross profit margin:
Penjualan netto – cost of good sold (harga pokok penjualan) / penjualan netto x 100%
2. Operating Income Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
ADVERTISEMENT
Rumus operating income ratio:
Penjualan netto - cost of good gold (harga pokok penjualan) - earnings before interest & taxes (EBIT) / penjualan netto 100%
3. Net Profit Margin
Menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih.
Rumus net profit margin:
Laba bersih setelah pajak (EAT) / penjualan netto X 100%
4. Earning Power of Total Investment
Mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Perhitungan ini sebagai acuan investor atau pemegang saham dalam mengukur tingkat keuntungan investasi yang ditanamkan perusahaan.
Rumus earning power of total investment:
Laba sebelum pajak dan bunga / jumlah aktiva X 100%
5. Return of Investment
Menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Rumus return of investment:
EAT / Jumlah aktiva X 100 %
6. Return of Equity
Kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih berdasarkan ekuitas. Berikut rumusnya.
EAT / jumlah equity X 100%
7. Return on Net Worth
Mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham. Rumusnya digambarkan sebagai berikut.
EAT / Jumlah modal sendiri x 100%
(AMP)