Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Repositioning: Pengertian dan Contoh yang Dilakukan Perusahaan
27 Juni 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Repositioning adalah istilah yang mengacu pada proses mengubah persepsi target pasar terhadap suatu produk dan layanan. Salah satu alasan adanya repositioning bagi perusahaan adalah meningkatnya persaingan usaha.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar respositioning lebih lanjut, simak juga pengertian, contoh, dan alasan repositioning di artikel Berita Bisnis berikut ini.
Pengertian Repositioning
Mengutip indeed.com, repositioning atau reposisi (memosisikan ulang) adalah kesempatan untuk memberikan pembaruan yang dibutuhkan sebuah produk atau layanan.
Repositioning melibatkan perubahan drastis pada merek untuk mengubah apa yang dipikirkan pelanggan tentang produk perusahaan. Reposisi sering kali menjadi tantangan, terutama untuk merek yang sudah dikenal publik.
Perusahaan memilih untuk memosisikan ulang produk karena berbagai alasan. Jika sebuah produk berkinerja buruk atau menyebabkan perusahaan merugi, akan lebih efektif memosisikan ulang barang atau jasa dalam jangka panjang.
Atau jika terjadi pergeseran besar dalam tren budaya atau ekonomi, pemosisian ulang produk diperlukan agar lebih relevan dengan budaya atau ekonomi yang ada.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, perusahaan dinilai lebih mudah dan lebih murah untuk menghentikan produk dan meluncurkan produk baru.
Contoh Repositioning
Mengutip feedough.com, berikut beberapa contoh repositioning yang dialami perusahaan besar di dunia:
Alasan Perusahaan Melakukan Repositioning
Berikut alasan yang memaksa perusahaan melalukan repositioning yang dikutip dari laman harappa.education.com:
1. Meningkatnya Persaingan
Sering kali, meningkatnya persaingan dalam ruang pasar yang sama mengakibatkan kurangnya diferensiasi antar-merek. Hal ini dapat memaksa sebuah merek mempertimbangkan unutk melakukan repositioning.
ADVERTISEMENT
2. Produk yang Berkembang
Ketika sebuah perusahaan memilih untuk meningkatkan produk yang substansial, perusahaan tersebut dapat menawarkan manfaat tambahan untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar. Dalam hal ini, reposisi mungkin diperlukan.
3. Perubahan Besar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perubahan besar dalam lingkungan bisnis mendorong perusahaan untuk melakukan reposisi. Hal ini dapat mencakup perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, teknologi dan perubahan mengenai industri.
4. Arah Masa Depan
Repositioning juga dipicu oleh perusahaan yang semakin tumbuh dan berkembang. Rencana akuisisi dan penghindaran ancaman dapat menjadi alasan utama yang mendorong perusahaan untuk memilih reposisi.
5. Target Pelanggan Baru
Pelanggan utama yang awalnya ditargetkan perusahaan sudah tak lagi sesuai. Perusahaan mungkin menargetkan segmen anak muda yang telah tumbuh dan tak lagi menggunakan produk atau layanan yang sama. Selain itu, mungkin ada segmen pelanggan yang berbeda dan lebih menjanjikan daripada yang sekarang
ADVERTISEMENT
6. Kompetisi Menawarkan Nilai yang Lebih Baik
Pasar selalu berkembang dengan adanya pendatang baru. Jadi, jika pesaing menawarkan proposisi nilai yang lebih baik, perusahaan tak punya pilihan selain mengubah proposisi untuk menghindari kehilangan lebih banyak pelanggan.
(MQ)