Konten dari Pengguna

Retention Channel: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Strateginya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
26 Mei 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menerapkan retention channel. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menerapkan retention channel. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Retention channel adalah salah satu dari beberapa jenis channel online dalam digital marketing. Kanal ini biasanya dimanfaatkan perusahaan untuk mendorong pelanggan agar bertransaksi lagi.
ADVERTISEMENT
Hasil studi dalam Harvard Business Review mencatat bahwa Retention channel mendorong pelanggan bertransaksi kembali sebanyak 5 persen dan meningkatkan profit sebanyak 25 sampai 95 persen.
Artinya, mempertahankan pelanggan lama bisa membuat perusahaan memperoleh keuntungan lebih tinggi dibanding mencari pelanggan baru. Maka dari itu, retention channel berperan penting dalam kesuksesan bisnis jangka panjang.
Namun, untuk dapat melihat hasil penerapan channel online ini dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni sekurang-kurangnya enam bulan.

Contoh Retention Channel

Ilustrasi menerapkan retention channel. Foto: Pixabay
Merujuk situs Sendgrid, beberapa contoh retention channel yang populer adalah email marketing dan push notification. Berikut penjelasannya masing-masing:

1. Email marketing

Email marketing merupakan jenis digital marketing channel yang sudah ada sejak dahulu dan telah digunakan banyak perusahaan untuk mempromosikan sebuah produk bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapannya, pengunjung situs web menuliskan email miliknya pada kolom berlangganan. Kemudian perusahaan akan mengirimkan informasi layanan, atau memperkenalkan produk baru, hingga memberikan penawaran spesial.

2. Push notification

Push notification adalah suatu notifikasi atau pemberitahuan yang dikirimkan perusahaan ke pengguna aplikasinya. Pemberitahuan ini akan diterima pengguna yang mengaktifkan mode notifikasi pada aplikasi tersebut.
Strategi ini bertujuan untuk menjangkau semua pengguna aplikasi, baik pengguna baru maupun pengguna lama. Dengan menerapkan push notification, kesempatan untuk dibaca pengguna aplikasi akan lebih tinggi.
Pengiriman notifikasi melalui aplikasi secara langsung juga akan menghindarkan pengguna dari kemungkinan terganggu akibat banyaknya notifikasi yang masuk ke ponsel pengguna.

Strategi Penerapan Retention Channel untuk Tingkatkan Profit

Ilustrasi menentukan strategi penerapan retention channel. Foto: Pixabay
Berikut strategi penerapan retention channel untuk meningkatkan profit perusahaan dikutip dari buku Digital Marketing: An Overview karya Subject Expert.
ADVERTISEMENT

1. Mengajak pelanggan membuat akun

Dengan membuat akun, pelanggan akan lebih mudah saat membeli ulang atau berganti produk. Di sisi lain, hal ini juga memudahkan perusahaan mengetahui kebutuhan pelanggan secara spesifik berdasarkan riwayat pembelian yang dilakukan.

2. Membangun komunikasi personal

Jangan gunakan kata “pelanggan” untuk menyapa pelanggan melalui email atau push notification. Upayakan untuk menyebut nama pelanggan secara spesifik dalam setiap komunikasi bisnis yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membangun komunikasi personal.

3. Melakukan up selling dan cross selling

Up selling adalah menawarkan produk dengan harga lebih mahal, tetapi dengan kualitas lebih besar. Sedangkan, cross selling adalah mengajak pelanggan membeli produk lain yang masih berhubungan dengan produk awal yang dibelinya.

4. Meminta feedback customer

Feedback dapat dimaknai sebagai bentuk ekspresi customer experience yang menjadi indikator kepuasan pelanggan. Umpan balik tersebut akan membantu perusahaan menciptakan produk yang lebih baik. Namun, yang lebih penting, feedback juga mampu membangun keterlibatan (engagement).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut karena pelanggan akan merasa terlibat dengan perkembangan bisnis. Jika perusahaan merespons feedback dengan menciptakan produk yang diminta, pelanggan pun akan semakin percaya ke bisnis perusahaan.

5. Memanfaatkan review dari pelanggan

Masih tentang poin sebelumnya, meminta feedback juga bisa membuat para pebisnis mengetahui apakah lebih banyak mendapat umpan balik positif atau sebaliknya.
(NDA)