Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumus CAPM untuk Mengetahui Risiko dan Return Investasi
23 Desember 2022 19:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumus CAPM kerap dicari para investor saham karena umumnya mereka menggunakan model CAPM untuk melihat risiko investasi maupun return yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Ingin memahami CAPM lebih rinci? Simak ulasan seputar CAPM, mulai dari pengertian, rumus, hingga contoh soalnya di bawah ini.
Apa Itu CAPM?
Disadur dari buku Pengantar Pasar Modal Indonesia karya Elly Susanti, CAPM adalah singkatan dari Capital Asset Pricing Model. Singkatnya, ini adalah metode perhitungan untuk menganalisis return yang diharapkan dari efek atau sekuritas atau surat berharga.
CAPM menjelaskan hubungan excpected return dan risiko investasi dengan pertimbangan tingkat diskonto arus kas masa depan ke nilai sekarang dan juga time value of money (TVM).
Tujuan model perhitungan ini ialah untuk menentukan nilai wajar (fair value) portofolio saham atau efek (sekuritas) berisiko tinggi.
Dengan demikian, CAPM bisa membantu investor untuk mengetahui risiko investasi dan menghitung nilai return yang diharapkan sesuai tingkat risikonya.
ADVERTISEMENT
Rumus CAPM dan Penjelasannya
Cara menghitung CAPM dapat dilakukan dengan mudah melalui rumus CAPM. Dikutip dari Pasar Modal & Manajemen Portofolio karya Mohamad Samsul, rumus CAPM ialah sebagai berikut:
Rumus CAPM
Keterangan:
Itu dia rumus CAPM yang dapat digunakan investor dalam melihat risiko investasi dan expected return. Agar lebih memahami perhitungan CAPM, simak penjelasan dari setiap komponen rumus CAPM yang dihimpun dari laman Invesnesia di bawah ini.
1. Expected Return (R)
Expected return ditandai dengan huruf R. Ini merupakan jumlah pengembalian investasi yang diharapkan terjadi di masa mendatang. Dalam hal ini investor berasumsi bahwa mereka akan menghasilkan arus kas (cash flow) di masa depan.
ADVERTISEMENT
2. Risk-Free Rate (Rf)
Risk-free rate merupakan tingkat bebas risiko yang mengacu pada kupon obligasi. Rf bisa disesuaikan dengan spesifikasi obligasi di suatu negara sebagai tempat investasi dilakukan.
3. Beta (b)
Beta merupakan proksi dari risiko sistematis atau risiko pasar. Risiko ini tak bisa dihindari dan menjadi landasan untuk melihat sensitivitas harga suatu saham terhadap fluktuasi harga pasar secara keseluruhan.
Bila Beta = 1, risiko saham sama dengan risiko pasar. Adapun jika B >1, artinya risiko saham lebih besar dari risiko pasar. Sedangkan, B <1 menandakan risiko saham lebih kecil dari risiko pasar.
4. Expected Return of the Market (Rm)
Expected Return of the Market adalah tingkat pengembalian yang diekspektasikan pasar dalam model CAPM. Ini merupakan imbal hasil yang mengacu pada kinerja saham dengan mengacu ke indeks harga saham atau IHSG.
ADVERTISEMENT
5. Risk Premium
Investor yang berani mengambil aset berisiko akan mendapatkan return tambahan atau risk premium yang diperoleh dari return pasar (Rm) dikurangi risk-free rate (Rf).
Cara Menghitung CAPM
Sebagai contoh, kamu menganalisis tingkat return sebuah saham, lalu menemukan bahwa risiko sistematis (beta) saham adalah 1,5. Adapun risk free rate sebesar 4%, dengan tingkat expected return pasar 15%. Berikut cara menghitungnya:
R = Rf + b x (Rm – Rf)
R = 0,04 + [1,5 x (0,15 – 0,04)]
R = 0,04 + (1,5 x 0,1)
R = 0,04 + 0,165 = 0,205 atau 20,5%
Itulah cara menghitung expected return dan risiko investasi dengan rumus CAPM. Semoga bermanfaat!
(ZHR)