Konten dari Pengguna

Rumus Rasio Solvabilitas Untuk Bantu Analisis Laporan Keuangan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
18 Mei 2021 5:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung rumus rasio solvabilitas. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung rumus rasio solvabilitas. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Rumus rasio solvabilitas adalah salah satu rumus yang digunakan untuk menghitung baik tidaknya laporan keuangan suatu perusahaan maupun badan usaha. Istilah ini tentunya tidak asing dalam dunia akuntansi dan cukup penting dalam analisis keuangan.
ADVERTISEMENT
Rasio solvabilitas merupakan bagian dari rasio keuangan. Sebagaimana yang telah diketahui, rasio keuangan dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio aktivitas (activity ratios), rasio profitabilitas (profitability ratios), dan rasio solvabilitas (leverage ratios).
Dalam Jurnal Bina Ekonomi Vol. 1 No. 2 oleh Christine Winstinindah Sandroto, dijelaskan bahwa rasio keuangan adalah alat analisis untuk menginterpretasikan laporan keuangan. Biasanya, data-data yang diperoleh untuk menghitung rasio keuangan berasal dari balance sheet dan income statement.
Rasio keuangan memiliki 5 fungsi utama, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan pertimbangan bagi seseorang/investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
2. Sebagai indikator seberapa baik kinerja perusahaan dan sebagai bahan evaluasi perusahaan untuk memperbaiki diri.
3. Bahan penentuan besarnya pajak yang dibebankan perusahaan pada pemerintah.
ADVERTISEMENT
4. Bahan penentuan tingkat keuntungan yang wajar suatu industri.
5. Bahan penentuan besarnya tingkat kekuatan keuangan pesaing.
Ilustrasi menghitung rumus rasio solvabilitas. Sumber: Pixabay

Rumus Rasio Solvabilitas

Umumnya rumus rasio solvabilitas terbagi menjadi tiga jenis. Ketiganya memiliki rumus yang berbeda. Tiga jenis rasio solvabilitas antara lain sebagai berikut.
1. Rasio Utang (Debt Ratio)
Dalam Jurnal Bina Ekonomi Vol. 1 No. 2 oleh Christine Winstinindah Sandroto disebutkan bahwa debt ratio atau rasio utang mengukur proporsi dan total aset yang dibiayai oleh kreditor perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, maka semakin banyak jumlah uang kreditor yang digunakan untuk meningkatkan profit perusahaan.
Rumus debt ratio yaitu sebagai berikut.
Debt ratio = (Total utang : total aktiva) x 100%
2. Debt-to-Equity Ratio
ADVERTISEMENT
Debt-to-equity ratio menyatakan hubungan antara dana jangka panjang yang disediakan kreditor dana yang disediakan pemilik perusahaan. Rasio ini biasanya digunakan untuk mengukur degree of financial leverage perusahaan.
Rumus debt-to-equity ratio yaitu sebagai berikut.
Debt-to-equity ratio = (Total utang : Modal) x 100%
3. Times Interest-Earned Ratio
Times interest-earned ratio merupakan rasio yang mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga di masa depan. Rasio ini membandingkan antara laba (keuntungan) sebelum pembayaran pajak dan bunga atas biaya bunga. Semakin tinggi nilai rasio jenis ini, kemampuan perusahaan agar dapat membayar bunga dari utang pun semakin besar.
Times interest-earned ratio mengukur kemampuan pembayaran bunga, sesuai dengan yang telah dijanjikan. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunganya.
ADVERTISEMENT
Rumus Times interest-earned ratio yaitu sebagai berikut.
Times Interest-Earned Ratio = Laba sebelum Pajak dan bunga / Beban Bunga
(AMP)