Konten dari Pengguna

Rumus ROE dan ROA dalam Analisis Laporan Keuangan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
25 Mei 2021 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumus ROE dan ROA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumus ROE dan ROA
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa orang yang awam dalam dunia bisnis, istilah ROA dan ROE mungkin tidaklah penting. Beberapa orang mungkin masih bingung mengenai perbedaan analisis antara Return of Equity dan Return of Assets dan kapan keduanya harus digunakan.
ADVERTISEMENT
Return of Equity (ROE) secara sederhana merupakan sebuah analisis seberapa efektif seorang pengusaha mengeluarkan modalnya untuk melakukan usaha. ROE tidak melibatkan utang dalam perumusan dan analisisnya, sehingga perusahaan yang memiliki utang besar akan terlepas dari perhitungan analisis investasi.
Karena itu banyak para investor yang tidak menggunakan analisis Return On Equity (ROE), dan lebih menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikatornya karena ROA memperlihatkan sebuah efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan seluruh aset termasuk jumlah utang pada perusahaan tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ROE dan ROA, yuk simak ulasan berikut ini.

Pengertian ROE dan ROA

Penelitian dalam E-Jurnal Manajemen Volume 9 Nomor 3 Tahun 2020 berjudul “Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham” yang ditulis oleh Ni Putu Alma Kalya Almira dan Ni Luh Putu Wiagustini dipaparkan mengenai pengertian ROA dan ROE.
ADVERTISEMENT
Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, sedangkan Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberi keuntungan bagi pemilik modal, dengan menunjukkan laba bersih yang tersedia untuk modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan.
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Kinerja sebuah perusahaan dikatakan baik apabila menghasilkan ROA yang tinggi dan menunjukkan laju peningkatan dari waktu ke waktu.
Return on Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. ROE yang tinggi menggambarkan perusahaan yang berhasil menghasilkan keuntungan dari modal sendiri. Peningkatan ROE akan meningkatkan nilai jual perusahaan yang kemudian akan berimbas juga pada harga saham.
ADVERTISEMENT
ROE yang rendah mencerminkan perolehan laba bersih suatu perusahaan yang rendah. Hal ini dapat berakibat kepada saham perusahaan yang kurang diminati investor sebagai akibat pembagian dividen yang rendah. Sehingga minat investor pada saham tersebut berkurang yang otomatis mempengaruhi return saham.

Rumus ROE dan ROA

Ilustrasi Menghitung ROA dan ROE. Foto: Pixabay
Untuk menghitung ROA daan ROE, digunakan suatu rumus yang digambarkan sebagai berikut ini.
ROA = Laba bersih/Total aset x 100%
ROE = Laba bersih/Ekuitas pemegang saham x 100%
Pemilik usaha atau pelaku bisnis cenderung menggunakan rumus ROA untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-aset yang ada dan seefisien mungkin.
Sedangkan, rumus ROE digunakan sebagai rasio profitabilitas yang memberi pandangan kepada investor tentang seberapa efektif dan efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan modal dari para investor.
ADVERTISEMENT
Dari perhitungan tersebut, para investor dapat membandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya buat mencari tahu manakah perusahaan yang lebih potensial.
Dengan membandingkan ROE perusahaan-perusahaan sejenis, maka dapat memberi investor pertimbangan lebih untuk menentukan sebaiknya akan diinvestasikan ke mana dana yang dimilikinya tersebut.
(AAG)