Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumus WACC: Pengertian dan Cara Menghitungnya
4 Agustus 2022 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengetahui rumus WACC merupakan hal yang penting, terutama dalam menganalisis biaya modal (cost of capital) dan struktur modal (capital structure). Baik biaya modal dan struktur modal menjadi indikator penting untuk keberlangsungan perusahaan .
ADVERTISEMENT
WACC (Weighted Average Cost of Capital) dalam bahasa Indonesia berarti biaya rata-rata tertimbang. Dalam menghitung WACC, kalian perlu menggunakan rumus yang cukup rumit dan kompleks. Sebab, penghitungannya melibatkan seluruh sumber pendanaan perusahaan, mulai dari utang sampai ekuitas.
Utang sendiri meliputi obligasi dan utang jangka panjang. Sementara ekuitas meliputi saham biasa dan saham preferen.
Mengutip buku Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, WACC adalah suatu rata-rata berbagai sumber dana yang dipakai perusahaan. Sumber ini disebut sebagai “komponen modal”. Adapun komponen modal terdiri atas utang, saham preferen, laba ditahan, dan saham biasa.
Ketika menggunakan rumus WACC, saham biasa (common stock) lebih sering tidak dipakai dan diganti dengan saham preferen saja. Sebab, saham preferen merupakan gabungan dari saham biasa dan obligasi, sehingga sifatnya yang tetap bagi investor.
ADVERTISEMENT
Rumus WACC dan Contoh Soalnya
Setelah mengetahui perihal WACC, berikut ini ialah rumus WACC yang digunakan dalam menganalisis biaya modal dan struktur modal.
Rumus WACC: WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]
Keterangan:
E/V: persentase modal ekuitas
E/D: persentase modal utang
D: market value dari utang
E: market value dari ekuitas
V: D + E
Rd: cost of debt
Re: cost of equity
T: corporate tax rate
Agar Anda dapat mengetahui cara penggunaannya, serta menghitungnya. Berikut ini contoh soal yang bisa dilihat dalam menghitung menggunakan rumus WACC:
Suatu perusahaan hendak melebarkan sayapnya dengan melakukan ekspansi, dan memerlukan modal sekitar Rp 2,5 miliar. Lalu perusahaan tersebut menerbitkan saham sekitar 1 juta lembar dengan harga per lembarnya Rp 2.000.
ADVERTISEMENT
Pemegang saham ingin return saham sekitar 20%. Tak hanya itu, perusahaan tersebut juga melakukan peminjaman dana di bank mencapai Rp 500 juta dengan interest rate 10%. Diketahui, besaran pajak perusahan tersebut 10%. Lalu berapa nilai WACC perusahan tersebut?
Diketahui:
Rd = 10%
Re = 20%
D = Rp 500 juta
E= Rp2.000 x 1 juta lembar saham = Rp 2 miliar
V = 500 juta + 2 miliar = Rp 2,5 miliar
T = 10% = 0,1
WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x 1-T)
= (2 miliar/2,5 miliar x 20 %) + [(500 juta rupiah/2,5 miliar x 20%) x 1 – 0,1]
= 0,16 + (0,04 x 0,9)
ADVERTISEMENT
= 0,16 + 0,036
= 0,196 atau 19,6%
(NNR)